40) Maafkan Aku

400 31 1
                                    

Bisa apa aku selain mencari kerjap tatapmu yang rindu, yang mungkin saja jauh di dalam sana di sela-sela cemburu masih ada sehimpun rindu yang segar.

Sedang angin di luar begitu lebat, rintik masih terasa sedikit lebat.

suatu saat nanti aku ingin menatapnya lembut, sampai bosan rindu kusebut, sampai gugur rindu menjamur. Tapi itu nanti, sekarang biar ku seduh kopi, hari masih hujan.

-Metamorfosa Rasa-

_____

Arjun masih terpaku, diam seribu bahasa, tanpa suara tanpa rasa yang mungkin saja sedang ia tahan sekarang. Lantas ia harus bagaimana? menangisi cintanya yang mungkin saja sudah tak terlihat lagi dari pelupuk mata sendu itu? Apakah harus kembali memaafkan kesalahan wanita itu lagi lagi dan lagi? Wanita yang menemaninya tidur dalam lelap dan tenang yang menyeruak, wanita yang menyejukkan hatinya kala gusar. Wanita yang mampu melepaskan penat nya kehidupan hanya dengan lengkungan manis.

"Astaghfirullah." Arjun beristighfar kesekian kali nya dalam diam. Tangan nya masih memegang ponsel yang menampakkan foto dirinya bersama wanita manik mata teduh itu. Ini membuatnya gila. Berjarak dengannya membuat dada nya terasa sesak, hatinya terasa kosong. Namun tak dapat di pungkiri, Arjun terlalu egois untuk itu, untuk memaafkan kesalahan istrinya bernama Syahna itu.

Ia beranjak sekedar menyegarkan diri. Berjalan keluar balkon dan menghirup udara segar yang mengantarkan rasa rindu. Namun tiba-tiba suara ponselnya berdering, nama 'dokter Kafa' tertera disana.

Assalamu'alaikum. Arjun membuka percakapan.

(....)

MasyaAllah, ta barakallah. Syukur kalau begitu. Kita mengambil jalan yang benar.

(....)

Gak bisa Fa. Saya tetap akan mengambil cuti.

(...)

Gak bisa. Ya sudah saya tutup telponnya. Arjun menutup telponnya secara sepihak.

Tiba-tiba lengkungan manis itu tercipta dalam bibir Arjun. Apa yang membuatnya bisa sebahagia itu disela kalang kabutnya?

***

Itulah Syahna, wanita keras kepala yang sekarang sedang melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan Jakarta. Tidak mementingkan dirinya yang sedang hamil besar. Dengan hati yang masih banyak penyesalan, ia tetap harus memperjuangkan rasanya. Kali ini berniat mencari Arjun ke rumah Abi dan Umi nya. Meski nanti keadaan hitam atau putihnya itu sudah menjadi takdir Syahna. Ia tetap harus bersikeras meluruskan kesalahpahaman ini. Dengan segera ia memarkirkan mobilnya saat kemudinya telah sampai tepat di depan rumah Abi Azzam.

"Assalamu'alaikum Umi? "

Tidak ada jawaban, dengan segera Syahna memencet bel rumah. Dan keluarlah Bi Dinah, yang selama ini sudah dipercaya umi untuk mengurus rumah nya.

Tampah Bi Dinah tersenyum sumringah dan sepersekian detik kemudian mengubah tatapan nya menjadi tatapan yang tak bisa diartikan setelah melihat Syahna.

"Mas Arjun ada disini Bi? "

Tampak sekali dalam garis wajah Bi Dinah yang masih mencerna kata kata Syahna. Namun belum sempat menjawab, Umi sudah mengetahui keberadaan Syahna dan menghampiri nya.

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang