Biarkan saja berjuta kata terangkai dalam benakku yang masih tak berani menampakkannya di depanmu. Namun tanpa kusadari ternyata pikiranku telah jauh menguasai hingga berharap bisa bersanding denganmu.
Mungkin kebahagiaan bersamamu hanya seperti mimpi, tapi biarlah mimpi itu terus menemani di setiap tidurku.-Metamorfosa Rasa-
_____________________________Apa yang akan menguatkan raga Syahna sekarang? Kemana ia harus melangkah? Sedari tadi kafa yang terus meneleponnya nya entah dengan tujuan apa, kemudian zibran yang tak mau kalah mengisi log panggilan Syahna. Jujur bukan kedua nama itu yang Syahna harapkan. Ia tahu, mereka berdua pasti khawatir. Namun apa boleh buat? Apakah ini karena mood kehamilannya? Atau memang Syahna yang sedang merindukan seseorang yang sama sekali tidak menghubunginya?
Masih terngiang betapa penuh penekanan saat Arjun bertanya bawah ini anak siapa. Kali ini Syahna baru saja keluar dari rumah sakit, tes DNA adalah jalan keluar dari semua kesalahpahaman ini menurut Syahna. Setelah difikir kembali? Ia harus kemana sekarang hingga dapat menemukan keberadaan suaminya itu.
Ya jauzh, kamu harus liat ini. Menurut hasil tes ini beneran anak kita..
Ya Rabb, pertemukan kembali hamba dengan suami hamba. Batinnya memohon agar doa doa nya didengar oleh Allah.
Syahna kembali melajukan mobilnya, membelah jalanan Jakarta yang cukup ramai dan lagi-lagi tidak dengan hatinya. Namun belum sampai apartemen ponselnya berbunyi tanda pesan masuk. Zahra melirik kearah ponselnya dalam batinnya semoga itu Arjun. Ya menepikan mobilnya disamping trotoar. Bibirnya kembali mengerucut setelah membaca pesan tersebut.
Kafa : Mba, saya tahu Mba sedang tidak peduli apapun demi menemukan Arjun. Tapi saya mohon ini amanat dari dokter Arjun bahwa Mba tidak boleh telat makan. Intinya mba harus jaga kesehatan.
Tidak ada hasrat untuk membalas. Lagian jika Arjun masih peduli padanya, mengapa ia harus mengabari atau sekedar menanyakan kabar lewat dokter Kafa? Mengapa tidak ia sendiri yang menghubungi Syahna. Tapi ada benarnya juga apa yang diucapkan Kafa lewat pesan singkatnya. Ia harus menjaga kesehatannya. Lagipula sekarang bukan hanya Syahna saja. Melainkan ada janin yang harus ia jaga pula. Bodohnya aku sudah berlaku egois? Kalo ada apa apa sama anakku bagaimana? Syahna menyadari kesalahannya. Ia tersadar semenjak kepergian Arjun ia sama sekali tidak meminum vitamin, tidak makan, bahkan tidak mengurus dirinya sama sekali.
Dengan rasa malas Syahna membelokan kemudinya ke sebuah restoran, karena untuk apa ia pulang? Tidak ada daya untuk memasak. Setelah terparkir kini ia masuk ke restoran tersebut, mencari kursi kosong dan memesan makanan pada waiters.Maafin Amma ya nak, sudah jahat sama kamu beberapa hari ini. Amma janji gak akan ngulangin kesalahan ini. Amma akan makan banyak hari ini untuk kita berdua. Semoga kamu sehat sehat di sana ya sayang. Bisiknya sembari mengelus perut nya yang terlihat membuncit, memang kehamilannya sudah menginjak minggu ke 34.
Hingga waiters itu datang menyajikan pesanannya, Syahna langsung menyantap makanan tersebut dengan lahapnya, tak bisa dipungkiri ia memang kelaparan. Namun egonya terlalu besar.
Namun saat sedang menyuapkan nasi ke dalam mulut nya. Tiba tiba ada laki laki yang mencuri perhatiannya. Duduk tepat di depan meja nya. Tak jelas, karena posisinya memunggungi, namun Syahna serasa tidak asing dengan lelaki tersebut. Hingga perempuan duduk di samping nya dan bercakap, hati Syahna mulai tidak enak, mood makan nya seakan lenyap ditelan bumi. Ia tahu siapa lelaki itu namun tak tahu siapa perempuan yang ada di sampingnya karena perempuan itu memakai niqab.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA RASA (END✓)
RomanceApa yang membuatmu bertahan pada laki-laki yang salah Syahna? Apa hatimu terbuat dari baja sehingga mampu menerima dia yang tak cukup hanya dengan satu perempuan? Ya, Syahna Diera Hutomo adalah perempuan yang sudah terhanyut pada cinta yang salah. D...