21) Kebenaran yang menyakitkan

345 35 2
                                    

BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA YA.
JANGAN PELIT PELIT JEMPOL NYA. BIAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT!!!❤️😍
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ketika ada hal baru, mau tidak mau kamu harus rela akan kehilangan.
Entah tiba tiba. Atau direncanakan.

_Syahna Diera_
-Metamorfosa Rasa-

_Syahna Diera_-Metamorfosa Rasa-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sudah hampir satu bulan lebih setelah pertemuan terakhir dengan Syahna di Rumah sakit waktu itu. Arjun tak mendapat kabar sedikitpun dari Syahna. Selama itu pula Arjun yang hanya mengurung diri di apartemen nya. Sendiri.

Arjun yang dulu kini sudah berubah. Ia tak lagi berwibawa. Ia tak lagi bernotabene sebagai Dokter idaman, tidak lagi sebagai Arjun yang selalu dingin. Kini Arjun hanya sebuah tong kosong. Hampa, begitu hampa. Entah bagaimana awal mulanya hingga Arjun bisa memiliki rasa yang begitu besar kepada Syahna.

"Astaghfirullah." Arjun mengusap kasar wajah nya. Saat tidur nya yang kerap dihampiri mimpi wajah cantik Syahna.

Masih terekam jelas bagaimana wajah Syahna yang terlihat kecewa kala itu. Syahna pasti mengerti akan kesalahpahaman itu, mungkin. Namun bukan itu yang membuat pikiranya penat. Ia sempat geram dan marah pada Syahna tentu pada dirinya sendiri. Mengapa berlaku bodoh? Jika dirinya tahu lebih awal mungkin Arjun akan lebih memperhatikan Syahna.

"Suster?!" Suster itu menoleh saat Arjun memanggil nya.

"Iya Dok?"

Arjun menyodorkan ponselnya dengan menampakkan foto Syahna dilayar ponsel nya. "Kamu kenal orang ini?"

"Itu Mbak Syahna Dok." Jelasnya.

"Dia kan yang kamu panggil tadi?" Arjun mencoba memastikan.

Suster itu mengangguk. "Iya Dok. Dia pasien Dokter Hassan."

"PASIEN?" Suara Arjun sangat keras membuat suster yang ada dihadapannya terpekik kaget. "Maaf, itu spontanitas saya." Dan suster itu tampak memaklumi.

"Boleh saya minta data pasien?" Hatinya terlalu cemas hingga ia ingin memastikan semuanya.

"Maaf Dok, untuk data pribadi pasien bisa ditanyakan kepada Dokter Hassan, yang bersangkutan." Tuturnya sopan.

"Ya. Terima kasih." Arjun kemudian bergegas ke ruang praktik Hassan. Terpampang jelas di pintu masuk yang bertuliskan 'Dr. Hassan Baihaqi, Sp.S'.

"Dok." Arjun kemudian duduk tepat dihadapan Hassan.

"Astaghfirullah, Pak ketuk dulu kalau masuk ruangan saya. Saya kaget." Ucapnya dengan terkekeh. "Ada apa Pak?" Lanjutnya.

"Saya mau minta data pribadi pasien yang bernama Syahna Diera Hutomo."

Tampak Hassan yang mengernyitkan dahi. "Pak Arjun kenal sama pasien saya?"

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang