28) Persiapan

311 30 0
                                    

Dengan izin Allah, Kau dan aku akan saling menemukan dan di satukan dengan cara yang benar.

Sang rembulan mampu mengatakan kedudukan sang matahari, namun di dalam hati ini peranmu tak akan terganti

_Arjun Alkahfi Siregar_

-Metamorfosa Rasa-

***


Syahna sudah siap, hari ini jadwal nya fitting baju untuk acara nya yang bisa dibilang cukup mepet. Arjun yang bersikukuh ingin acara pernikahan segera di laksanakan. Atau mungkin Arjun takut Syahna berubah pikiran?

Ia mengenakan tunik biru muda yang di padukan dengan celana putih, hijab segiempat yang senada di lilitkan dilehernya. Simple namun menambah kesan anggun.

Setelah memutuskan untuk berhijrah, Alhamdulillah, dalam dirinya sudah tidak ada niatan lagi untuk memakai pakaian yang akan melanggar syari'at islam. Sering kali penyesalan yang muncul dalam bathinya. Ia yang sedari dulu sering memakai baju ketat, jeans ketat, bahkan ia sama sekali tak memakai hijab. Astaghfirullah.

Syahna mendapati Arjun, ia memakai kemeja coklat yang digulung hingga siku nya. Syahna memalingkan wajah nya segera. Astaghfirullah zina mata, belum mahram.

"Kamu hobby banget melamun. Ayo masuk." Dibukakan nya pintu mobil, dan syahna memasuki mobil dan Arjun yang duduk di depan kemudi.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Tidak ada perbincangan, padahal syahna ingin sekali mencoba lebih akrab dengan Arjun. Namun arjun terlalu dingin bagi syahna.

"Mas." Akhirnya Syahna membuka suara.

"Hm." Jawabnya tanpa menoleh.

"Mas, bukan nya kalo calon pengantin itu gaboleh kemana mana ya? Katanya apasih kalo kata orang Sunda, oh iya.. di pingit Mas. "

"Iya, Mas tau "

"Loh kok tau tapi malah jalan?" Syahna menggerutu.

"Bismillah saja Sya. Lagian ini hal penting Sya. Insyaallah gak akan terjadi apa apa. Berdoa saja."

Syahna menggangguk mengiyakan ucapan Arjun. Akhirnya mobil yang Syahna tumpangi sudah berada di depan sebuah Boutique ternama.

Arjun membukakan pintu yang di ikuti oleh syahna. Salah satu karyawan menyapa Syahna juga Arjun dengan ramah.

"Pak Arjun ya?" Tanya nya meyakinkan. Arjun mengangguk.

"Mari mas, Mba saya tunjukkan ruangan nya."

Butik nya sungguh luas, kata Arjun pemiliknya adalah teman akrab Umi nya sendiri, Hanna. Pantas saja Arjun terlihat tidak canggung sama sekali yang berbeda dengan Syahna. Ia sungguh gugup hari ini.

Berbagai gaun pengantin, beskap, semua di desain khusus disini. Setiap inchi yang begitu detail dari jahitan, hingga hiasan manik maniknya pun tertata dengan cantik, menambah kesan wah pada gaun gaun pengantin ini.

"Yang ini Sya?"

Syahna hanya mengangguk saja. Pasrah.

Namun disela lelahnya, ponselnya berdering. Syahna merogoh totebag dan mengambil ponselnya. Ternyata tertera nomor tanpa nama. Siapa ini?

"Siapa? Kenapa tidak diangkat?"

Syahna menggeleng. "Gak tau juga Mas, gak ada namanya."

"Siapa tau pentingkan? Sini ponselnya." Arjun mengambil alih ponselnya. Dan menjawab teleponnya.

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang