9) Saya rindu kamu

477 52 2
                                    

Malam ini, hujan dengan ribuan rintiknya.
Aku dengan sejuta keambiguan.

Rasa yang tak kunjung reda. Tetapi tak terbalas.

Entah aku yang terlalu berharap. Atau engkau yang tidak peka.

-Metamorfosa Rasa-

***

Malam ini, kesunyian melanda dengan sejuta keheningan. Zibran yang menginap di rumah Beno. Dan Mama Anis yang sedang mengikuti gathering ke Prambanan.

Rumah begitu sepi. Tentu nya hati ku yang sedari tadi memikirkan dokter Arjun. Aneh, kenapa juga aku harus memikirkan dia. Dengan sebuah rayuan mawar. Aku harus terhanyut dalam lautan rasa nya.

Drrttt... Drrtt... Syahna melirik ponsel. Nama Dissa tertera di sana.

'Hallo Dis.?' Syahna berbicara setelah menggeser kan tanda hijau.

'Sepi banget rumah gue Sya. Nginep napa kesini.' Rengekannya diseberang sana.

Syahna menimang. 'Gabisa dis. Dirumah gue gaada siapa siapa. Zibran nginep di rumah bebeb lu.'

Jawabnya antusias. 'Hah masa sih. Ko dia gabilang sama gue. Malah bilang nya mau tidur. Oh shit.!!!'

Syahna hanya tertawa. 'Makanya kalo sama pacar gausah overprotektif napa..'

'Gila lo. Yaudah gue nginep aja ya dirumah lo. Soalnya bokap lagi dines luar kota, biasa..'

'Yaudah iya.'

"Oke. Gue langsung kesitu pake taxi.."

Saat hendak menutup sambungan telepon. Syahna teringat kalau dirumahnya tidak ada makanan sama sekali. Lupa kalo Mama Anis menyuruhnya belanja bulanan. 'Bentar bentar. Gue ke minimarket dulu.. nanti lo nyusul ke minimarket aja gimana?'Usul Syahna.

'Yaudah iya Syahna si pelupa.'

Sambungan terputus. Gila.. dia panggil gue dengan sebutan pelupa. Emang iya sih. Jujur saja semenjak keserempet motor pagi itu aku jadi sering pelupa. Tak perlu berdandan. Hanya diambilnya cardigan dan kunci mobil. Ia berangkat kesebuah minimarket yang tidak jauh jaraknya dari komplek. Syahna memarkirkan mobil. Dan mengambil troli. Mulai dari makanan cepat saji. Hingga perlengkapan mandi semuanya ia masukan kedalam troli.

"Hmmm. Apalagi ya yang belum. Takut ada yang kelewat.." dalam hatinya ia menimang. Daripada harus bolak-balik mending aku tambah sayuran sayuran segar. "Dipikir pikir, ko aku jadi kayak ibu rumah tangga gini ya." Ucapnya dalam hati sambil terkekeh geli.

Setelah membayar belanjaan di kasir. Syahna keluar dengan banyaknya belanjaan. Susah payah ia memasukan semua belanjaan kedalam bagasi mobil. Dan brugghhhh.. satu jinjingan keresek jatuh dari genggaman tangannya.

"Oh shit." Syahna mengumpat sambil mengambil kaleng jus yang berserakan.

"Sini biar saya bantu." Ucapnya sambil mengambil kaleng kaleng jus yang berserakan. Hingga memasukan semua yang di troli ke bagasi mobil Syahna.

Wangi maskulin ini? Ini sudah tidak asing lagi di penciuman ku. Saat Syahna hendak mengucapkan terima kasih. Dia sudah meninggalkan dan hendak pergi dengan menaiki motor CBR nya itu.

"Tunggu!!!" Syahna berteriak, sambil setengah berlari.

"Gue belum ngucapin makasih. Makasih banyak ya udah bantuin gue."

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang