51) Mesin Waktu

426 33 0
                                    

Menuju endingggggg!!!✨✨✨✨❤️❤️
.
.
.
.
Suatu saat, maukah kamu denganku berbagi tempat tidur? Nanti kalau waktunya datang, aku ingin setiap saat kamu yang menanyakan pukul berapa aku pulang. Aku ingin setiap saat aku pulang, kamu yang menyambut dengan kecupan.
Kamu, mimpi kecilku. Tetaplah bagiku menjadi teman baik. Suatu saat semua bagiku menjadi teman hidup yang baik.

-Metamorfosa Rasa-

***


Zibran keheranan. "Kenapa?"

Kaffa hanya menggeleng sebagai jawaban. Membuat Zibran kalut bukan main.

Ia beranjak dan mencari kunci mobilnya. Semua orang melihat dengan rasa penasaran.

"Mau kemana nduk?" Tanya Bude nya saat Zibran hendak keluar rumah Tante Monica. Astaghfirullah bukan Tante Bran, beliau sudah menjadi ibu mertua mu, ibumu sendiri. Zibran sempat merutuki dirinya sendiri karena tak menyadari akan hal itu.

"Kamu mau ikut?" Tanya Zibran pada Jessica. Semua orang makin penasaran.

"Bude, pakde, nanti Zibran jelaskan. Kami pamit dulu."

Penghulu masih keheranan. Zibran membuat Tante Monica malu bukan main. "Mama maafkan kita, ini hal mendesak, acara sudah selesai." Tukasnya sembari berlalu meninggalkan tamu undangan.

"Bran ini ada apa memangnya? Syahna kenapa? Bukannya dia sudah siuman tadi pagi?"

Zibran menggeleng. "Aku gak tau Jes. Pasti ini ada yang ga beres. "

"Kak Beno kemana?"

"Dia juga mau ke rumah sakit, cuman jemput Dissa dulu." Jawab Zibran.

Dan Jessica hanya mengangguk, masih dengan jas pengantin nya. Zibran menoleh melihat wanita yang sudah sah menjadi istrinya itu masih mengenakan gaun pengantin. Kemudian Zibran menepikan mobilnya di pinggir trotoar.

"Loh ko berhenti?"

Zibran meraih lengan Jessica yang kemudian terasa dingin. "Maafkan aku ya Jes. Selalu bimbing aku agar aku bisa menjadi suami yang baik, dan ayah yang bertanggung jawab untuk anak kita." Dikecupnya lembut tangan Jessica. "Aku janji gak bakalan buat kamu nangis karena sikap aku lagi." Tutur Zibran.

Ia menyadari bahwa dirinya adalah pria pengecut, setelah menjadi tunangan orang, ia sibuk berpacaran dengan orang lain. Dan setelah ia menyadari bahwa tunangannya adalah cinta sejati nya namun semua sudah terlambat, Syahna yang telah dipinang oleh orang lain. Disaat ia mencoba berubah, ia malah menjadi lelaki bodoh yang menghamili anak orang. Dan sekarang? Setelah semuanya Allah berikan jalan keluar, ia sia siakan dengan sikap keegoisan nya. Ia sibuk memikirkan Syahna padahal sang istri ada di sampingnya.

"Bran.. kamu kesambet apa sih?" Jessica terkekeh.

Zibran kemudian mengerucutkan bibirnya. Dan menarik tubuh Jessica yang masih terpasang seatbelt. "Sini. Deketan sama Mas."

"Mas? Uhuk uhuk." Jessica tak kuasa menahan tawanya.

"Kamu ini ya!!!" Tukas Zibran.

Jessica kemudian mendekatkan tubuhnya pada Zibran sesuai perintahnya. Sambil bibirnya mengulum senyum.

"Maafin mas ya sayang." Ujarnya. Cup. Dikecupnya kening milik Jessica dengan lembut. Membuat jantung mereka berdua berpacu lebih.

"Udah ah ayo jalan lagi, Mas." Ucap Jessica.

Zibran melengkungkan bibirnya menjadi berubah sudut, hatinya masih berdesir. Mungkin ini namanya cinta. Ia baru merasakannya kali ini, dengan istrinya.

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang