Bisa apa aku di tatapmu yang tak lagi kenal mataku, selain hanya diam, selain cuma merayumu dalam belaian.
barangkali dari ekor matamu yang tajam itu masih ada sedikit keinginan untuk hatiku kamu tikam.
Tak mengapa, robek saja.
Barangkali kamu memang sedang ingin melihat isinya.-Metamorfosa Rasa-
***
Seperti apa yang dikatakan Hanna pada suaminya, Azzam. "Biarin aja yah Abi. Arjun kan masih muda. Belom kepengen nikah. Jadi biarin aja gausah dipaksa buat cepet cepet nikah. Nikah muda itu baik kalo buat yang siap. Gitu kan?"
Dan Azzam hanya mengangguk mendengar perkataan istrinya. Ada apa dengan Umi dan Abi nya? Bukankah mereka ingin sekali Arjun yang cepat menikah. Sebenarnya bukan Arjun yang tak ingin menikah, namun belum ada waktu yang tepat untuknya dipertemukan dengan jodoh yang sudah di tulis di Lauhul Mahfudz. Dan malam ini adalah hari ulang tahun anaknya adik Abi. Tentu saja Arjun diundang ke sana.
Chelsea : Pokonya harus bang Arjun yang mainin gitar accoustic nya. Kalau engga acara nya bakal sisil batalin.
Arjun hanya tersenyum samar melihat kelakuan sodara nya itu. Jadi mau tidak mau ia harus ke sana. Apa? Ia harus memainkan gitar accousic? Itu sudah lama sekali, membuatnya kini tak semahir dulu. Padahal saya anti birthday party. Gumamnya. Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 malam. Arjun sudah siap dengan kemeja berwarna hitam. Ia melihat dirinya di cermin apartemen. Dan memutuskan berangkat ke sana. Rumah Om Adi sungguh ramai sekali. Tamunya kebanyakan teman sekelasnya Chelsea yang kerap di sapa Sisil. Jadi tidak masalah bagi saya. Toh gak kenal mereka juga.
Namun saat Arjun mulai menyetel nada gitar di atas panggung mini ini, seseorang dengan dress hitam, rambut yang di urai mengalihkan pandangan Arjun. Benar, dia yang saya cari selama ini. Seakan akan ini jawaban tepat untuk Abi. Ini adalah kali ketiganya bertemu dengan gadis bernama Syahna. Namun saya selalu merasa ada yang tidak biasa, rasa yang sulit di deskripsikan itu kini menyeruak kembali. Saat gadis itu berbincang dan tertawa. Seakan aura yang keluar dalam dirinya sungguh mengalihkan dunia Arjun. Dan hal tak terduga lain, dia menaiki panggung dan mereka berdua bertatap canggung.
Arjun mencoba mencairkan suasana. "Kamu cantik malam ini.."
"D.o.k.ter Arjun?" Tanya nya dengan tatapan kaget.
Setelah ragu beberapa saat akhirnya dia bertanya kembali. "Dokter mau ga bantu Syahna?, Syahna mau bawain lagu nya Glenn Fredly yang akhir cerita cinta." Dan tentu saja Arjun mengiyakan.
Gadis ini, entah bagaimana dia bisa memberikan sejuta pesona dengan keluguan nya. Hingga detik ini saya belum mengerti bagaimana perasaan saya. Saya semakin berdosa ketika kecelakaan itu terlintas dalam benak. Batinya terus bersuara sambil mengiringi lagunya dengan gitar accoustic.
Arjun menawarinya untuk ia antar kan pulang, tapi dia menolak dengan sopan. Begitu dia pulang dengan taxi nya. Arjun bergegas meminta nomor telepon nya pada Chelsea.
"Sil. Abang minta nomor temen kamu yang tadi naik panggung sama abang. Cepetan." Arjun menyalin nomornya.
Chelsea menaikkan alisnya sebelah. "Emang buat apa sih Bang? Abang naksir ya sama temen aku?" Arjun tak menjawabnya. Tangan nya sibuk menyimpan nomor, kemudian menghubungi nomor tersebut.
Masha Allah. Dia bilang mau antar saya
. Hingga esok hari nya mereka hangout berdua. Membeli buku, menonton bioskop dan makan, Arjun berniat jujur kali ini. Saya akan berterus-terang pada gadis ini. Bahwa saya yang menabraknya, dan saya akan bertanggung jawab hingga dia benar sembuh total. Saya tidak akan membiarkan hidup nya begitu saja. Bukan hanya dengan alasan itu, perasaan yang lain yang memperkuat batin saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA RASA (END✓)
RomanceApa yang membuatmu bertahan pada laki-laki yang salah Syahna? Apa hatimu terbuat dari baja sehingga mampu menerima dia yang tak cukup hanya dengan satu perempuan? Ya, Syahna Diera Hutomo adalah perempuan yang sudah terhanyut pada cinta yang salah. D...