24) Kenapa harus kamu?

344 31 3
                                    

Terkadang rasa sakit membuat kita sadar bahwa selama ini rasa yang kita miliki ternyata salah.

"Jadilah seperti hujan. Yang tak pernah ngeluh walau sering jatuh."

-Metamorfosa Rasa-

Ps : syahna dengan mata panda nya huhu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ps : syahna dengan mata panda nya huhu.

***

Air mata nya sudah membuncah tak tertahan, sejak sampai di rumah sakit yang di beritahu Umi, Syahna kini sudah berdiri didepan orang yang sudah berubah, mata nya memberikan penjelasan akan kelelahan yang ia rasa. Bibir nya terlihat kelu, wajah nya, badan nya yang 3x lebih kurus.

"Ini Arjun sekarang nak Syahna." Tutur Hanna dengan nada parau. "Dia seperti mayat hidup." Lanjutnya memberi penjelasan. Syahna masih menggelengkan kepala tidak percaya.

"Maafin Syahna ya Umi, Syahna bener bener gak tau kalo dokter Arjun sakit." Jawab nya masih sesenggukan.

Syahna terus berfikir keras membayangkan mengapa bisa jadi seperti ini, apakah Arjun tak pernah makan selama beberapa bulan terakhir ini? Syahna masih ingat pertemuan terakhir nya bersama Arjun yang bisa di bilang kurang mengenakan. Syahna yang masih tidak memberikan jawaban dan Arjun yang kepergok bersama perempuan lain. Lantas apa sakitnya sekarang berhubungan dengan semua itu? Syahna masih menggeleng geleng sendiri.

Hanna dan Azzam yang izin keluar sebentar, dan sekarang hanya menyisakan Syahna dan Arjun. Syahna menatap lekat mata yang masih terpejam itu. Tangan nya sudah terpasang infus. Syahna tidak berani mengelus punggung tangan nya, padahal dalam benak nya ia ingin sekali.

Ingat sya. Bukan mahram. Syahna bermonolog sendiri. Namun ia tak memperdulikan itu, Syahna gemetar, tangan nya mendadak sedingin es. Syahna memberanikan memegang lengan kekar yang kini terlihat tak berdaya.

Berulang kali Syahna mengelus hingga menggenggam lengan milik Arjun yang sama sama dingin, tak hentinya Syahna bermunajat pada Allah SWT agar apapun penyakit yang di derita nya kini disembuhkan. Syahna merasa pipi nya memanas saat suara parau memanggilnya.

Syahna, Syahna..

Syahna,

Sya..

Syahna..

Syahna mengerjap, suara parau itu keluar dari mulut pucat Arjun, haru tentunya bahagia. "Iya pak Syahna disini." Mata nya mulai memanas.

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang