MENUJU ENDING GAYS!!!🥰🥰🥰
.
.
.
.
Bagiku, matamu adalah kerajaan kecil. Sebab hanya di situlah aku merasa dipuja. Aku ingin terus jadi raja di sana dan ingin memastikan kamu masih di sampingku saat usia senja.-Metamorfosa Rasa-
***
5 TAHUN KEMUDIAN...
Karena pada dasarnya semua umat akan kembali pada sang penciptanya, begitu takdirnya tiba. Meski terasa belum rela. Pria tegap yang memiliki anak yang berparas cantik itu masih belum merelakan kepergian nya..
Tangannya masih setia menuntun lengan mungil. Dengan usia yang baru menginjak 5 tahun itu, gadis bernama Naima Husna Almahira itu sudah belajar berhijab.
"Mau Abba gendong tidak?"
Gadis itu menggeleng. "Engga mau, Nay mau jalan kaki aja, kan kata om ziblan, Nay gaboleh bikin Abba kecapean."
Arjun mengulum senyumnya. Ada ada saja kelakuan Zibran yang berbicara asal pada anaknya. "Yasudah, tapi kalau Naima udah gakuat jalan. Abba gendong ya."
Gadis mungil itu mengangguk. "Siap Abba"
Mereka masih berjalan menyusuri TPA Nusa indah. Karena memang mobil hanya dapat diparkiran di depan pintu masuk, otomatis mereka harus berjalan kaki yang lumayan jauh.
Arjun tiba di depan makam yang ditumbuhi rumput hijau yang terlihat segar. Arjun tersenyum nanar saat tangan nya mengusap batu nisan.
"Nay, kamu mau kan aminkan selagi Abba bacakan doa?"
Gadis mungil itu mengangguk. "Iya Abba, Naima juga bakal doain Kakek biar disayang sama Allah."
"Naima sayang Kakek?" Arjun kembali bertanya.
"Iya dong Abba, kan kakek sebelum meninggal selalu kasih Lego terus buat aku"
Bisa bisanya ia terkekeh padahal hatinya sangat merindukan sosok ayahnya yang selalu bijak, dan menyayangi nya.
Arjun menengadahkan tangan, bibirnya mengucapkan doa beserta dzikir agar sang Abi dapat ditempatkan di sisi Allah SWT.
Abi, ini Kahfi. Maaf jikalau kita jarang mampir kesini, Naima sudah khatam Qs An Naba. Dan sekarang cucu Abi sudah sedikit banyak belajar murotal.. Maafkan Kahfi ya Bi.. Arjun bermonolog selagi tangannya memegang nisan kembali.
Setelah selesai nyekar, ia kembali berjalan dengan anaknya dan melajukan mobilnya kembali. Namun gadis cilik nya itu tetap mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa Nay? Ko cemberut gitu?"
Meski mengenakan seatbelt, Naima hanya menunduk dan tidak mau menjawab pertanyaan sang ayah.
"Kenapa, hm?" Tanya Arjun lagi, namun matanya tetap fokus melihat jalanan Jakarta yang cukup padat. "Atau kamu minta hadiah lagi setelah khatam?"
Naima menoleh dengan bibir yang masih mengerucut. "Abba, nay mau ketemu Haikal..."
"Kamu ini, nanti kan mereka akan datang kerumah kita nay, sekarang mau hadiah apa dari Abba?"
"Mau ketemu Haikal."
Arjun terkekeh, betapa miripnya ia dengan Syahna yang keras kepala. Arjun sangat bersyukur, di usianya yang masih belia, Naima sudah khatam beberapa surat dalam Alquran, dan berhijab sejak usia dini. Bagi dirinya, hidupnya telah bermetamorfosa, begitu dengan rasa yang ada dalam lubuk hatinya. Semula yang dingin, kini Arjun mengerti apa sebuah arti kehangatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA RASA (END✓)
RomanceApa yang membuatmu bertahan pada laki-laki yang salah Syahna? Apa hatimu terbuat dari baja sehingga mampu menerima dia yang tak cukup hanya dengan satu perempuan? Ya, Syahna Diera Hutomo adalah perempuan yang sudah terhanyut pada cinta yang salah. D...