17) Jawaban Istikharah mu

369 40 3
                                    

Ketika Allah SWT mencintai manusia dengan tulus.
Lantas mengapa manusia sibuk mencintai sesama makhluk nya?

_Arjun Alkahfi Siregar_

-Metamorfosa Rasa-

________________

Rumah Anis, almarhumah maksudnya. Sudah di dekor dengan nuansa putih. Bunga melati yang menyeruak mengharumkan seisi ruangan. Banyak sekali WO (Wedding Organizer) yang lalu lalang menyiapkan acara pernikahan.

Sudah banyak undangan pernikahan yang disebarkan seminggu sebelum hari H. Undangan pernikahan berwarna putih, namun tetap menampilkan kesan mewah. Dan gaun pengantin yang telah di pesan pun berwarna sama. Memang mau nya Zibran. Semua harus bernuansa putih.

Hari pun tiba, pagi yang terasa sungguh berbeda. Syahna yang di poles makeup menambah kesan cantik, kata mba ria itupun. Didepan cermin Syahna menatap pantulan dirinya di kaca. Akhirnya ia bisa memilih seseorang untuk menjadi pasangan hidupnya. Aku tersenyum.

Kali ini Mba Ria, penata rias pengantin. Memasang kan mahkota emas di atas hijab putih yang senada dengan gaun milik Syahna. Aku menghela nafas kembali. Akhirnya, akhirnya, istikharah ku tidak sia sia. Namun tetap saja ada yang mengganjal dalam hatinya. Bagaimana dokter Arjun? Apa dia membenciku? Dan apa harus melupakan seseorang dengan lantunan merdu itu?

Ketika pintu terbuka. Ada Anis memakai gaun senada dengan Syahna, namun tak dipasangkan mahkota. "Mama?" Tanyanya gemetar. Anis menghampiri Syahna dengan begitu antusiasnya. Memeluknya dengan erat nya tanpa memberi celah untuk bernafas.

"Mama.. ko.. bisa.. ada disini.. bukan.. nya.. mama.. udah.. ninggalin--"

Belum sempat melanjutkan. Anis memberi isyarat dengan menempelkan ujung jari ke bibir mungil Syahna. "Jangan di bahas sayang.. Mama kangen banget sama kamu."

Tanpa berfikir panjang Syahna kembali mendekap erat tubuh Mamanya. "Ma, jangan tinggalin Syahna lagi ya. Syahna gapunya siapa siapa lagi selain mama" balasnya sembari mendekap dengan erat. Seakan sedang menyalurkan rasa kerinduan.

Mama Anis melepaskan pelukannya.
"Yuk kita kebawah. Semua udah nunggu."

Syahna kembali gemetar. "Syahna deg degan Ma." Akhirnya Mama Anis menuntunnya dengan tangan nya yang lembut. Saat menuruni anak tangga, semua mata tertuju pada Syahna. Ia semakin gugup meski jalan nya dibantu dengan beberapa orang WO yang memegangi gaunnya. Akhirnya ia duduk di tempat yang telah di sediakan. Tepat di depan penghulu dan di samping Zibran.

"Saya terima nikah dan kawinnya. Syahna Diera Hutomo dengan mas kawin logam mulya 50 gram dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi?" Tanya sang bapak penghulu.

"TUNGGU!!!!!!" Tukasnya. "Pernikahan ini tidak bisa dilanjutkan." Lanjutnya. Seseorang mengalihkan pandangan dengan membuat kericuhan.

"APA APAAN INI. LO MAU HANCURIN ACARA PERNIKAHAN GUE?!!!!!" Zibran tampak frustasi. Dengan menghampiri Pria si pengacau dan menarik kerah kemejanya.

"Syahna milik saya. Selamanya." Semua menganga mendengar tuturan kata si pembuat onar acara pernikahan, banyak sekali security yang menghadang pria tersebut supaya tidak bisa masuk. Suaranya? Sepertinya aku kenal. Gumam Syahna dalam hati.

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang