35) Mengapa Harus Kembali

374 28 0
                                    

Seperti kapal yang takdirnya mengarungi samudera aku adalah pelabuhan yang bagimu sebatas tempat singgah saja. pada hal-hal yang kamu telah salah menafsirkannya, aku adalah pelabuhan yang menerima segala kepulangan sedang kamu adalah seindah-indah tambatan.

"Tuhan, ajari aku mengenal cinta sebagaimana orang-orang lain mengartikannya. Karena kata orang, dia adalah sumber segalanya."

-Metamorfosa Rasa-

***

Seperti hujan yang terasa bungkam dalam diam, air nya menitik membasahi hati yang kering. Mentari enggan menyapa seakan tau apa yang ia rasa. Seperti halnya dengan Syahna Diera Hutomo. Ia yang kini sedang merapatkan mulutnya. Meremas ujung mukenah yang ia pakai, air matanya luruh seketika. Mengapa ia harus dilema seperti ini?

Ya rabb, hanya kepada Engkaulah hamba meminta pertolongan, engkau adalah pemilik segala rasa, Maha kuasa, pembolak balik rasa. Hamba ingin segera ditetapkan. Mantapkan hati hamba pada suami hamba yaallah. Ia terlalu baik untuk hamba yang labil. Mengapa rasa ini selalu muncul?

Syahna bangkit lalu membereskan alat sembahyang. Jam sudah menunjukan pukul 03 sore, itu tanda nya suaminya sebentar lagi akan pulang.

Ia beranjak ke dapur, menyiapkan makan malam untuk dirinya beserta suaminya. Sudah menjadi rutinitas syahna menyiapkan segala sesuatu kebutuhan Arjun.

Klek, pintu apartemen terbuka. Menampakkan wajah lelah milik Arjun.

"Mas kenapa?" Diambil alihnya tas milik Arjun.

"Gak papa."

Syahna mengerucut kan bibirnya. "Kenapa Mas? Ada masalah?"

"Gak juga."Jawabnya ketus. Membuat Syahna mendesah pelan. Emang dasar nya manusia kutub utara, dinginya gak ketulungan.

Syahna berlalu meninggalkan Arjun ke dapur, ia kesal terhadap suaminya. Apa salah nya coba? Sudah jelas ia benar-benar bertanya. Malah diacuhkan.

Disisi lain Arjun menghempaskan tubuhnya kasar ke kasur king size miliknya. Baginya kamar ini yang awalnya hangat terasa begitu sesak sekarang. Pertemuan nya barusan dengan lelaki yang bisa di bilang menggoyahkan cinta istrinya itu, membuat Arjun semakin geram. Apakah pernikahan ini hanya sekedar status untuk Syahna? Apakah kehamilan nya membuat Syahna semakin terbebani? Arjun merasa dirinya gagal menjadi seorang suami.

Getaran suara ponsel membuyarkan amarah yang terpendam dalam hatinya. Arjun menoleh, itu bukan suara ponsel miliknya. Itu milik Syahna. Arjun mengambil ponsel tersebut, tertera nomor tanpa nama dilayar. Arjun mengernyitkan dahi. Siapa? Kemudian ia menggeser tombol hijau.

Sya? Maafin ya baru hubungi kamu. Soalnya saya tadi habis ada urusan di---

Siapa ini? Tanya Arjun ketus

Loh ko hp nya sama elo sih? Syahna mana? Jawab seseorang dengan nada menaik.

Dia istri saya, saya memiliki berhak atas dirinya. Tak pikir panjang ia kemudian menutup panggilan telepon secara sepihak.

Dadanya bergemuruh, nafasnya serasa tercekat, ia memikirkan bagaimana nasib pernikahan nya kedepan? Astaghfirullah lagi lagi Arjun beristighfar sebelum pergi ke kamar mandi berniat membersihkan dirinya, juga asumsi buruknya.

Syahna memasuki kamar, terdengar suara dari kamar mandi, namun suara yang tak biasa. Mas arjun kenapa? Batinnya.

"Mas?" Syahna sedikit berteriak.
Namun tetap tak ada jawaban sama sekali dari Arjun.

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang