18) Biarkan hati memilih

331 37 4
                                    

Ada rasa yang tak kunjung reda. Semoga itu menjadi jalanku, dan ridho mu ya Allah.

_Syahna Diera Hutomo_

-Metamorfosa Rasa-

___________

Saat menuju kampus dengan menaiki taxi, notifikasi handphone milik Syahna berdering. Menandakan ada pesan WhatsApp masuk. Syahna membuka pesan tersebut.

Pak Arjun : Assalamu'alaikum Sya. Sudah berangkat ke kampus?

Syahna : Waalaikumsalam pak. Iya ini lagi di jalan otw kampus. Ada apa?
Send✓

Pak Arjun : Kok pak sih ? Saya mau ngajak makan malam nanti malam sama umi abi, dirumah saya.

Syahna yang membaca pesan tersebut kembali mengingat mimpi yang ia mimpikan tadi malam. Apakah Arjun benar benar jodohnya apakah Zibran? Ah, bagaimana ini?

Syahna : Insyaallah
Send✓

Lagi lagi Syahna hanya memjawab Insyaallah. Padahal ia tau, Insyaallah bukan untuk Ingkari Janji. Perintah atau anjuran mengucapkan insya Allah terdapat dalam firman Allah SWT, yang artinya, "Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu:sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi kecuali dengan menyebut isya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini." (QS Al Kahfi [18]: 23-24).

Syahna : Izin sama Zibran dulu pak.
Send✓

Syahna kembali menghela nafas gusar. Ia tau, mana mungkin Zibran akan mengizinkan. Atau tidak usah izin. Lagi pula kan belum halal juga? Lagi pula dia malah pergi sama Jessica!

Akhirnya mobil yang Syahna tumpangi kini sudah sampai di kampus. Ia turun dan membayar taxi tersebut. Namun saat hendak menyelempang tote bag nya ia melihat sosok yang sudah berdiri di hadapanya. Syahna mengernyitkan dahi "Dokter Arjun?"

Dia hanya memamerkan senyuman nya. "Saya mau ke rumahsakit mampir dulu kesini. Memastikan kamu aman sampai hingga ke kampus." Kekehnya sambil tertawa geli.

Syahna yang mendengarnya ikut tertawa geli. "Ih apaan sih pak. Gombal deh!" Pipi Syahna sudah hampir seperti kepiting rebus.

"Biarin kan buat calon istri."

***

Dan disinilah Syahna sekarang. Setelah menunggu kepulangan zibran yang tak kunjung datang akhirnya ia memutuskan untuk mengabari nya lewat ponsel saja.

Syahna : Bran aku diajakin makan malem sama umi abinya dokter Arjun. Aku tunggu kamu gak pulang pulang. Tadinya aku mau ajak kamu ikut. Aku berangkat ya.

Menunggu hingga 5 menit berlalu tak ada balasan sama sekali. Yasudah toh mungkin Zibran bakal membuka pesan yang dikirimkan Syahna untuknya. Syahna kembali menatap wajahnya di kamera ponsel nya. Ia sama sekali tidak memoleskan makeup berlebihan, memang dia typikal orang yang kurang suka memoles wajah.

Dengan memakai Gamis warna peach. Dan dipadukan dengan hijab yang senada seakan menambah keanggunan yang terpancar dari wajah Syahna. Syahna mengernyitkan dahi saat mendengar suara klakson mobil yang terdengar didepan rumahnya. Ia sedikit berlari kecil untuk keluar rumahnya.

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang