Jangan pernah menyesal mengenal seseorang dalam hidupmu.
Orang baik akan memberimu kebahagiaan.
Dan orang jahat akan memberimu pengalaman.
Bahkan seburuk buruk manusia dapat memberimu pelajaran.
-Metamorfosa Rasa-
***
Lampu temaram menyinari sudut tenda. Api unggun yang membakar masa lalu yang suram. Dinginnya Gunung Munara ini menyejukkan hati yang gelisah.
"Pakai ini, udara sudah mulai dingin.." Ucapnya sembari memberikan syal beludru.
Syahna mengiyakan. Sambil melilitkan dilehernya "Makasih ya pak."
"Gausah panggil saya dengan sebutan pak lagi, saya geli dengernya." Cetusnya sambil tertawa.
"Syahna juga keberatan kalo cara bicara kita se-formal ini." Syahna mengerucut kan bibirnya. "Gimana kalo mulai sekarang manggil nya dengan sebutan gue elo aja. Kan kesan nya akrab gitu pak,eh kak" lanjut Syahna
Dia tampak menimang "Gak bisa Syahna. Cetakan saya dari lahir udah kayak gini. Jadi kalo pake bahasa g..gue.. e..lo itu, diluar kemampuan saya.." kali ini dengan memamerkan deretan gigi yang rapi.
Pemandangan diketinggian kurang dari 1.000 Mdpl ini cukup membuatnya takjub. Ini kali pertama Syahna mendaki gunung. Bersama orang yang bisa di katakan asing. Asing diluar namun tidak asing didalam. Entah kenapa Syahna merasakan itu jika dekat dengan Arjun.
Tentunya dengan izin Mama Anis. Dan juga Zibran. Arjun sendiri yang meminta izin. Aku pun yang sudah memohon berkali kali pada Zibran untuk mengizinkan. Dan akhirnya Zibran mengiyakan. Aku berjanji pada diriku sendiri. Tentunya aku tidak akan mengkhianati Zibran. Apalagi Mama Anis. Aku akan mengakhiri semua yang sudah salah dari awal. Bagiku ini semua hanya kesalahpahaman.
"Kak.." gumamnya seraya melirik wajah Arjun yang sendu.
"Hmm.."
Ia sedikit gugup.. "Syahna mau ngomong.."
"Kan dari tadi juga kamu ngobrol sama saya.." Jawabnya santai. Dengan mata yang masih melihat pemandangan. "Apa?" Lanjut nya seraya mengagetkan Syahna yang sedari tadi menimang.
"Yaa sebelumnya Syahna mau ngucapin banyak banyak terima kasih sama dokter Arjun. Bagi Syahna kecelakaan itu gausah dibahas lagi. Semua udah selesai kak."
Duduk kami bersebelahan. Tapi Syahna dapat melihat manik mata nya yang sedari tadi melirik ke arahnya. Arjun tidak menjawab. Dan suasana hening.
"Dan makasih juga dokter Arjun udah ngomong sama Mama soal yang kemaren. Maaf banget Syahna baru bisa jawab sekarang.." Sabar ya detak jantungku. Kamu gak bakal copot.
"Iya gapapa. Terus jawaban kamu apa Sya?"
Aku hanya mengacungkan lengan. Memperlihatkan jari jariku. Terutama jari manis ku. "Kak Arjun faham kan sampe sini?"
***
Flashback*Wangi omelette pagi ini membangunkan Syahna dalam tidur yang nyenyak. Tumben sekali? Direntangkan badan yang terasa remuk itu sambil membukakan gorden jendela. Tak lupa ia menghirup udara lewat jendela. Sungguh segar sekali. Ia membukakan pintu dan melihat mawar nya yang ia simpan di meja rooftop ternyata sudah berbunga. Ia menyiramnya dengan penuh semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA RASA (END✓)
RomanceApa yang membuatmu bertahan pada laki-laki yang salah Syahna? Apa hatimu terbuat dari baja sehingga mampu menerima dia yang tak cukup hanya dengan satu perempuan? Ya, Syahna Diera Hutomo adalah perempuan yang sudah terhanyut pada cinta yang salah. D...