14) Dasar pembunuh

358 40 1
                                    

Maafkan diriku yang selama ini berlaku sesuai isi hati. Tanpa mempedulikan hatimu, apalagi rasamu.

Labil, inilah diriku.
Terimakasih sudah mau denganku, menerima ikatan ku.

Namun apa aku harus mempertahankan orang yang tak punya naluri?

-Zibran Fauzie-
-Metamorfosa Rasa-

***

Arjun melihat arah samping kemudinya, wanita dengan kisaran usia kepala lima itu duduk tak bergeming selama perjalanan. Arjun mencoba memecahkan suasana. "Mbo? Tidak apa-apa kan? Sedari tadi saya perhatikan Mbo seperti banyak yang dipikirkan."

Tampak keterkejutan diwajahnya. "Anu Mas, masih keinget aja sama mendiang Ibu. Ibu tuh orangnya baik, kalau saja Mbo tahu Ibu punya penyakit, Mbo akan lebih jagain ibu mas." Linangan air mata yang tak terbendung kini membuncah dalam kelopak matanya.

"Mbo yang sabar, semua sudah takdir Allah." Arjun mencoba menenangkan.

"Iya Mbo paham Mas, mau gimana lagi toh, ini sudah takdir nya Allah, semoga Ibu ditempatkan disisi terbaik ya Mas."

"Amin." Arjun seraya mengaminkan.

Tampak keraguan terpatri dalam wajahnya membuat Arjun ingin bertanya kembali. "Ada apa Mbo? Bicara saja sama saya tidak usah dipendam sendiri."

"Aaa..anu Mas, Mas ini siapa nya non Syahna ya?" Deg. Pertanyaan sederhana itu mampu membuat jantung Arjun mencelos.

"Maaf ya nih mas, tapi keliatannya, Non kalo deket Mas tuh bawaannya tenang, kayak gak ada beban gituloh Mas." Lanjutnya

Arjun menghirup oksigen, entah kenapa berat untuk ia menjawabnya. "Saya berniat mengkhitbah nya, tetapi semua bukan takdirnya Mbo, saya sudah keduluan. Syahna sudah bertunangan sama orang lain."

"Iya mas, mas yang sabar. Kalau memang jodoh gak bakal kemana mas. Lagi pula kan Non Syahna sama Mas Zibran kan sudah dijodohkan sedari dulu sama kedua orangtuanya."

Sontak Arjun mengerem mendadak. "Saya tidak salah dengar kan Mbo?" Dada Arjun terlihat kembang kempis. "Mbo tidak apa-apa? Maaf saya injak rem mendadak." Lanjutnya.

"Engga Mas, Mbo gapapa. Ja...jadi Mas belum tau toh? Aduh Mbo keceplosan lagi."

Arjun mencoba menetralkan perasaannya. "Saya jamin tidak akan terjadi apa apa setelah saya tahu semua ini Mbo, Terima kasih sudah memberi tahu saya."

Zibran? Jadi selama ini Zibran bukan sodaranya melainkan tunangannya? Jadi alasan kenapa Syahna menolak dirinya adalah karena Zibran? Bukankah mereka kakak beradik? Apa ini ada hubungannya dengan 'Bunda' yang sering Syahna sebut? Astaghfirullah, banyak sekali teka teki kehidupan kamu Sya, tentu saya belum paham semua ini.

***

"Bran. Ini hasil autopsi nyokap lo."

Zibran membuka sebuah berkas coklat hasil autopsi Mama. Zibran merasa kematiannya sangat begitu mendadak. Ia memiliki firasat buruk akan hal itu.

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang