6) Dipertemukan kembali

475 59 1
                                    

Tidak perlu ada penyesalan pada cinta yang tidak bersahabat.

Hapuskan nama yang telah membuatmu tersiksa.

Mulailah hidup baru dengan kehancuran yang tersisa.

-Metamorfosa Rasa-

***

Udara yang menyusup lewat dress yang mengekspose punggung Syahna saat ia turun dari sebuah taxi di kompleks jingga. Rumahnya Chelsea tentunya.

Kakinya terasa kaku. Langkahnya bergemetar. Ini kali pertamanya ia memakai heels. Suasana cukup ramai, tujuannya saat ini adalah memberikan ucapan selamat pada Chelsea.

"Happy birthday Chelsea. Panjang umur ya. " Dia begitu gembira. Tentunya sangat cantik. Gaun dengan warna gold yang di hiasi kalung permata. Rambutnya yang di urai menambahkan kesan sempurna pada penampilannya.

"Makasi Syahna. Btw Dissa mana?" Tanya nya

Syahna hanya menyengir kuda dan menggaruk kepala yang tidak gatal. "A-anu Sil, Dissa sakit perut." Sahabatnya yang kerap dipanggil dengan sebutan Sisil itu hanya menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan.

"Hei hei semuanya. Boleh minta perhatian nya sebentar ya." Suara microfon terdengar, menjadikannya pusat perhatian, manik mata Syahna tertuju pada pusat suara. Tentunya bukan hanya Syahna yang melihat kearah pusat suara. Hampir semua.

Apa? Jessie? Dia berbicara di atas panggung mini berukuran 7 x 3 meter itu. Dengan dekorasi indah yang dihiasi foto Chelsea dan lampion mini. "Malam ini bakalan jadi malam spesial kalian. Karena murid teladan kita. Alias si kutu buku. Bakal naik ke atas panggung buat hibur kalian semua.." Ucapnya dengan tertawa, mencemooh. Menunjuk Syahna dengan tatapan menyepelekan. Mau apa sih ini anak? Belum cukup apa rebut tunangan gue?

Ayo..

Ayo naik..

Gausah malu syahna..

Ayoo...

Wajahnya kini sudah merah padam bak kepiting rebus. Ingin sekali ia menjambak rambut milik Jessie dengan kasarnya. Namun itu semua hanya asumsi ia sendiri. Lantas bagaimana sekarang? Apa ia rela dipermalukan dan naik ke atas panggung? Atau ia harus kabur?

"Ayo sya. Gue nih yang minta. Jadi harus nurut. Kan gue yang ulang tahun.." Chelsea kali ini merajuk. Dengan gugup Syahna melangkah. Melewati Jessie, tentusaja Zibran yang sedari tadi menatapnya.

Syahna meyakinkan diri "Gue pasti bisa." Dirinya berdiri tanpa keberanian diatas panggung mini, saat ia menoleh ada seorang gitaris accoustic yang tersenyum padanya.

"Malam ini kamu sangat cantik." Sapanya. Dengan kemeja yang digulung ke sikut, dan celana jeans yang tidak terlalu ketat, tapi cukup untuk membuat Syahna terpesona dalam sepersekian detik.

"Dokter? A-nu maksud gue, eh maksud saya dokter Arjun?" Kemudian pria ituhanya mengangguk.

Syahna masih ingat, dia adalah dokter yang merawat nya selama di rumah sakit, dengan pembawaan yang dingin tapi entah mengapa Syahna merasakan ada hal yang aneh saat baru pertama bertemu dengan dokter ini? Syahna tidak memperdulikan itu, ia hanya fokus pada nasib nya sekarang, apapun hasilnya semoga tidak memalukan.

Setelah berdiskusi nada akhirnya Syahna memegang mic dan menghadap pada semua tamu yang hadir. Lampu ruangan menjadi redup. Hanya lampu mini yang mengarah pada Syahna yang menyala. Ia mencoba membuka suara..

METAMORFOSA RASA (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang