--Follow penulisnya, votement ceritanya
.
"Kate!"
"Oh, kau datang lebih cepat rupanya."
"Uber really helps me."
Saat ini mereka sedang berada di Pub Club, salah satu klub yang paling sering Kate kunjungi di kota London. Katherine biasanya datang kesini untuk melepas stres yang menyakiti kepala dengan minum beberapa gelas minuman beralkohol tinggi itu.
"Sudah habis berapa gelas?" tanya Gabriela saat melihat Kate hendak meneguk koktail-nya. Buru-buru ia mengambil alih gelas itu dan menegak isinya.
"I don't know, maybe you should ask Wendy." timpalnya dengan wajah merengut karena gelasnya telah dicuri.
Wendy adalah bartender berambut ikal yang sangat akrab dengan Kate --mungkin saking seringnya Kate datang kesini.
Tangan Kate bergerak untuk meraih minuman yang selanjutnya, namun Gabriel lebih cepat menahan tangan itu. "Ow-ow, hold on Kate! Aku membutuhkanmu untuk tetap sadar. Banyak yang harus kau ceritakan padaku."
"Tidak ada cerita apapun." Ia menepis lemah tangan Gabriela, mungkin karena kesadarannya yang mulai menurun.
"Kate, apa kau akan seperti ini terus?"
"Aku sedang tidak ingin membicarakannya, babe."
"Tidak, kau harus melakukannya."
Setelah itu tak ada lagi suara. Gabriela sempat sangsi kalau Katherine ketiduran atau apapun itu, namun itu tak terjadi. Kate hanya menatap kosong pada lemari yang penuh dengan pajangan minuman berbagai merek sambil menelungkupkan badannya di atas meja bar yang mengkilap.
"Alex sepertinya selingkuh."
"Apa?"
Gabriela tahu kalau Alex itu bukan pria baik --bahkan mungkin ia telah tidur dengan hampir setengah populasi wanita di Inggris. Hanya saja mendengar Alex berselingkuh dan membuat Kate merana seperti ini membuat ia ingin mencekik leher pria flamboyan itu. Beraninya dia mempermainkan Katherine.
"Kenapa kau mengira begitu?" tanya Gabriela lagi.
"I don't know. Hanya perasaanku saja..."
"Kate... sudah berapa lama kau bersama Alex?"
Lama sekali Katherine menjawabnya, "Mungkin... sudah tiga tahun?"
"Lebih tepatnya tiga tahun sembilan bulan."
Kate mengangkat wajahnya yang sudah 'teler' dengan mata menyipit tajam. "Kenapa kau lebih tahu daripada aku?"
Gabriela tak tahan untuk mendengus, "Memangnya aku baru mengenalmu kemarin sore? Tidak, Kate. Kalian selalu mengalami situasi ini menjelang hari jadian kalian."
"Aku tahu itu. Tapi, ini tidak seperti yang biasanya. Dia... dia... hiks-- persetan dengan perselingkuhan!"
Wendy yang kebetulan dekat dengan keduanya sampai berjengit kaget karena raungan Kate. "Kenapa lagi dia?" tanyanya saat membersihkan gelas kaca.
Gabriela tersenyum singkat sebelum menjawab, "Urusan pria."
Wendy hanya membalasnya dengan mulutnya yang membentuk huruf 'o' besar dan berbalik untuk menerima pesanan tamu yang lain.
"Are you sure?" tanya Gabriela.
"Yeah, meski dia bilang dia tidak pernah melakukannya setelah bersamaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship: Between Love and Pain [Completed]
Romance[PART LENGKAP] ⚠️KONTEN DEWASA⚠️ ‼️18+‼️ Bodohnya aku yang bertahan denganmu yang memenjarakanku. "Ini bukan cinta, tapi obsesi. Kau tidak pandai mencintai kau hanya piawai mengekang." "Kau tidak membutuhkan orang lain. Bergantunglah hanya padaku se...