°27°

298 10 3
                                    

--Follow penulisnya, votement ceritanya

.

Flashback

"Richard, ini bukan perkara persahabatan kepompongmu semata dengan Felton. Kau juga memiliki andil dalam E-life."

"Betul, tak sudi aku jika harus menyerahkan sepenuhnya E-life ke tangan Felton."

"Kau harus tegas, mengesampingkan persahabatan kalian. Bisnis bukan sekedar perasaan sentimental belaka."

"Richard kau harus segera memutuskan!"

Richard yang mulai gusar menegaskan dengan urat yang menegang, "Alferd lah yang menyumbang andil paling banyak untuk E-life."

"Omong kosong!" / "Persetan!"

Desakan para sesepuh keluarga Morris yang memaksa Richard Morris untuk mengambil alih E-life yang dibangunnya bersama sang sahabat, Alferd Felton membuatnya diliputi perasaan bimbang.

Secara teknis, awal pendirian E-life diusung oleh Alferd dengan Richard sebagai pendamping dan penasihatnya. Richard tidak menyumbang modal untuk membangun E-life di bawah basement yang dijual murah karena bekas pembunuhan berantai.

Perdebatan perihal soal siapa pemegang utama perusahaan E-life yang bisnisnya kini merangkak sukses membuat suasana keluarga besar Morris mengeruh. Sebagian besar mereka menginginkan kekuasaan sama rata antara Felton dan Morris. Mereka tidak mau kalau Richard Morris selalu menjadi bayang-bayang Alferd Felton.

Karena Richard Morris masih teguh untuk tidak merusak pertemanan dengan Alferd Felton hanya demi merebut saham terbesar, maka para sesepuh mengadakan pertemuan untuk melakukan kudeta terhadap E-life dan Alferd Felton.

.
.
.

Kabar soal kudeta yang akan dilakukan para sesepuh Morris, akhirnya terdengar juga ke telinga Richard. Pria itu geram bukan main karena betapa hausnya keluarga besarnya akan kekuasaan. Padahal, sungguh ia hanya ingin melanjutkan pertemanannya dengan Alferd dan mengembangkan E-life menjadi perusahaan raksasa di bidang IT. Namun, sayangnya keluarga besarnya tak puas dengan dirinya yang hanya menjadi bayang-bayang Richard Morris. Akhirnya ia membicarakan ini juga dengan Alferd.

"Mereka berniat melakukan kudeta?"

"Iya, Alferd. Mereka sudah merekayasa bukti untuk menjatuhkan harga saham E-life, dan kesempatan itu akan mereka gunakan untuk membelinya dengan harga murah."

Alferd mengepalkan jemarinya geram. Ia mengurut pelipisnya pelan. "Baiklah. Jika mereka menginginkan posisi CEO itu, kau bisa mengambilnya."

Pernyataan itu sontak membuat Richard berdiri hingga kursi yang di dudukinya terpelanting. "Kau sudah gila?! Dari awal semua ini milikmu. Kau tahu sendiri aku tidak berbakat menjalankan bisnis, bukan?"

"Lantas apa? Itu yang mereka inginkan. Aku tidak mau E-life yang sudah berdiri kokoh harus rubuh untuk yang kesekian kali." tukas Alferd menegaskan.

Memang benar, tidak mudah mempertahankan E-life. Sudah berapa kali E-life jatuh bangun selama bertarung dalam persaingan bisnis yang berat.

Suasana mendadak hening. Keduanya larut dalam pemikirannya masing-masing. Hanya bunyi teratur jam dinding yang terdengar sebagai latar suara.

Kemudian, Richard angkat suara dengan ragu-ragu. "Alferd... sebenarnya, aku memikirkan sebuah ide yang mungkin bisa menyelesaikan masalah ini."

Toxic Relationship: Between Love and Pain [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang