--Follow penulisnya, votement ceritanya
.
"Terima kasih sir atas makanan super lezatnya!"
"Tentu, sesekali kalian butuh asupan makanan bergizi agar mampu menciptakan ide-ide kreatif lainnya."
Setelah jamuan makan malam selesai, VIP team sedang berpamitan pada Andrea dengan tak lupa menyampaikan rasa terima kasih atas makanan mahal yang kini telah bersarang nyaman di perut masing-masing.
"Karena besok akhir pekan bagaimana kalau kita lanjut sesi dua?" Itu Jason, dia mulai mengompori suasana.
Ajakannya mendapat sambutan positif anggota tim. Tom selaku ketua tim hanya diam mendengarkan saat anggotanya nampak bersemangat menentukan klub yang akan mereka kunjungi.
"Well, Mr. Felton apa Anda mau bergabung bersama kami?" tanya Tom sebagai bentuk kesopanan.
"Actually, I have other bussines with Miss. Morris."
Gabriela yang mendengarnya sontak menoleh dengan tatapan bingung, terlebih anggota tim serentak menoleh kepadanya. Sementara Tom yang cepat tanggap menangkap situasi hanya mengangguk patuh, paham betul akan maksud dari bosnya ini. "Enjoy your night, sir."
"Thank you, Tom. Come... Miss. Morris."
Meski agak kebingungan, Gabriela tak berani menolak karena genggaman Andrea begitu kuat, menahannya agar tidak berlari dan ikut bergabung dengan anggota tim yang lain. Jason yang melihat kepergian Gabriela dan Andrea hanya bisa menatap datar tak terbaca.
"Sudah kuduga jalang itu memang licik." Tiba-tiba Julia angkat suara yang langsung diamini ke empat cewek lain.
"Jadi... mereka sekarang benar-benar berkencan?"
"Kau lihat sendiri bagaimana Mr. Felton tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari jalang itu."
Jason mendengus lalu mengalungkan lengannya di bahu Julia. "Apa kau sedang cemburu karena pria yang dari dulu kau idam-idamkan direbut wanita lain?"
Bukan hal baru lagi kalau sejak Julia menginjakkan kaki di E-Life, ia sudah menaruh hati pada CEO penuh kharisma itu. Sayangnya, Andrea tak pernah melirik Julia bahkan seujung kuku pun. Itulah yang membuat Julia kini merasa harga dirinya sebagai seorang wanita terinjak. Yang jatuh cinta duluan siapa, yang dapatkan cintanya siapa.
Tanpa merasa bersalah, Julia membalas dengan nada mengejek. "Tentu saja. Semenjak dia bergabung dengan tim kita, setiap hari Mr. Felton datang ke ruangan kita. Dulu, mungkin hanya sesekali ia bekerja di ruangan kita."
"Mr. Felton terlalu terang-terangan dan mudah ditebak." Komentar yang lain mengamini.
Perubahan drastis Andrea Felton sejak kedatangan Gabriela memanglah sarat mengundang tanya besar di perusahaan --khususnya di tim VIP ini. Obrolan seputar ini makin melebar kesana-kemari dengan tak lupa menyelipkan Gabriela sebagai dalang utama semua perubahan drastis ini.
"Guys, ayo. Lebih baik kita segera berangkat sebelum kehabisan table." lerai Tom sebelum acara gosip ini semakin berlarut-larut.
.
.
.Mobil mewah Andrea membelah jalanan, tak berniat berhenti dalam waktu dekat. Hal ini mengundang tanya Gabriela kiranya Andrea akan membawanya kemana. "Where we go, Andrea?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship: Between Love and Pain [Completed]
Romance[PART LENGKAP] ⚠️KONTEN DEWASA⚠️ ‼️18+‼️ Bodohnya aku yang bertahan denganmu yang memenjarakanku. "Ini bukan cinta, tapi obsesi. Kau tidak pandai mencintai kau hanya piawai mengekang." "Kau tidak membutuhkan orang lain. Bergantunglah hanya padaku se...