--Follow penulisnya, votement ceritanya
.
Malam hari ulang tahun tuan besar Felton tiba. Seorang penata fashion diundang ke penthouse untuk secara khusus mendandani Gabriela agar tampak lebih menakjubkan. Penampilan paripurna harus selevel dengan sosok Andrea Felton. Makanya untuk sesaat pikiran tentang kehamilannya tersingkir karena sibuk memilih gaun yang akan dikenakan.
Jam enam tepat Gabriela sudah bertransformasi menjadi puteri dari dongeng yang akan menghadiri jamuan pesta di kerajaan. Dia tampak spektakuler dengan gaun panjang berwarna perak disertai rambut yang dicepol tinggi hingga memamerkan leher jenjangnya. Dipastikan tidak akan ada satupun pasang mata yang luput memperhatikan Gabriela. Pakaian yang agak kurang senonoh namun elegan ini pasti akan menyita banyak perhatian khalayak ramai. Pun, Andrea yang sudah siap dengan setelan terbaiknya hanya menatap lurus Gabriela sambil bersandar di daun pintu.
"Menikmati pemandangan, sir?" kata Gabriela genit ketika ia mematut diri rupawannya di cermin setinggi tubuh. Tubuhnya meliuk-liuk mencari celah cacat di tubuh sempurnanya.
Andrea masih di posisi yang sama sembari melipat tangan di depan dada. Bibirnya mengerucut dan matanya menyipit tajam. "Aku akan memotong gaji Louis."
Louis adalah penata fashion yang merombak Gabriela sepanjang sore tadi. Mendengar hal itu membuat berbalik dengan tanda tanya besar di wajah. "Kenapa?"
Ia berjalan mendekat sambil berkata, "Dia memilih baju yang sangat terbuka." bisik Andrea parau sambil membelai punggung Gabriela yang terekspos hingga ke pangkal bokong sintalnya.
Gabriela terkikik, ia berjinjit lalu berbisik di telinga Andrea. "Aku pikir aku memilih yang tepat karena ini sesuai dengan seleramu."
Muka Andrea mengeras, rahangnya mengetat. Dengan cepat Andrea menarik bokong Gabriela hingga tubuh sang kekasih merapat sempurna di tubuhnya. Ia mengendus belakang leher sang kekasih lalu menghisap aroma manis dan menggiurkan Gabriela.
"Kau tahu, akan ada banyak ratusan mata yang menikmati tubuh indahmu ini. Dan aku tidak menyukai hal itu."
Gabriela terengah dalam pelukan Andrea, sembari jemari lentiknya mengusap lipatan kerah kemeja Andrea. "Aku tidak akan jauh-jauh dari pengawasanmu."
Ia malas kalau harus mengganti baju. Baginya ini salah satu gaun mahal di lemari Andrea yang membuat ia tertarik. Sayang jika harus diganti dan hanya buang waktu saja.
"Ini sangat menggangguku. Terlebih ini."
Bunyi koyakan yang mengerikan terdengar saat Andrea merobek kasar bagian depan gaun Gabriela. Bagian yang tidak menutupi payudaranya dengan benar kini terkoyak hingga payudara ranum tanpa bra itu tersuguh di depan mata Andrea.
Sontak saja Gabriela protes, "Apa yang kau lakukan?!" Bisa-bisanya Andrea menghancurkan gaun mahal yang harganya membuat tercekik itu.
"Bagian itu terlalu terbuka dan kau tak mengenakan bra."
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship: Between Love and Pain [Completed]
Romance[PART LENGKAP] ⚠️KONTEN DEWASA⚠️ ‼️18+‼️ Bodohnya aku yang bertahan denganmu yang memenjarakanku. "Ini bukan cinta, tapi obsesi. Kau tidak pandai mencintai kau hanya piawai mengekang." "Kau tidak membutuhkan orang lain. Bergantunglah hanya padaku se...