"Hei, Saga. Kali ini, aku tidak akan melupakanmu lagi. Lebih baik aku kehilangan nyawa daripada kehilangan kenangan bersamamu sekali lagi."
~Nafika, bad baby sist.
***
"Kembalilah lupa, Fika. Jika dengan melupakanku bisa membuatmu kembali menjadi adik kecil keras kepala yang dulu, maka lupakanlah aku. Tetaplah hidup dan ukirlah kenangan baru!"
~Sagara, bad brother.
-DEAR NAFIKA-
Hampir satu dekade yang lalu, Nafika Areliana Orvala mengalami kecelakaan yang merenggut sebagian besar ingatannya. Yang tersisa hanyalah bayangan samar tentang kedua orang tuanya dan cinta pertamanya, Sagara Marva Lazuardi.
Selama bertahun-tahun, rahasia di balik kecelakaan itu tersimpan rapat oleh semua orang di sekitarnya. Namun, ketika Reo dan Veya tiba-tiba muncul dengan potongan-potongan memori yang hilang, Nafika mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih besar di balik peristiwa tragis tersebut—sesuatu yang menghubungkan mereka semua.
Nafika hidup dengan ingatan yang terpecah, tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada hari kelam itu. Meski begitu, satu hal tetap tak berubah, yaitu perasaannya terhadap Saga. Rasa cinta itu terus bertahan, meski takdir memaksa mereka menjadi saudara angkat. Nafika tak peduli dengan segala rintangan, dia tetap berusaha memenangkan hati Saga, meskipun bayang-bayang masa lalu menghalangi langkahnya.
Tetapi, kedatangan Veya, cinta sejati Saga, dan Reo, yang mulai mengambil tempat di kehidupan Nafika, membuat hatinya terguncang. Veya bukan hanya seseorang dari masa lalu Saga, tapi juga bagian dari rahasia yang belum terungkap.
Kini, misteri di balik kecelakaan yang mengubah hidup Nafika mulai terkuak, sedikit demi sedikit. Keterlibatan Saga, Reo, dan Veya dalam peristiwa itu menggantung di udara, menyisakan pertanyaan yang menggerogoti benaknya. Apakah Nafika akan mampu memaafkan mereka setelah kebenaran akhirnya terungkap?
-BAD BABY SIST!-
"Aku, Nafika Areliana Orvala, ceritaku cemara di awal, sengsara di akhir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Nafika Badbaby Sist!
Teen Fiction"Saga, I LOVE YOU!!!" "Lu adek gua, Fika!" "Adek-adek'an gue, mah." *** Bagaimana reaksimu ketika orang yang kamu cintai sejak kecil, tiba-tiba menjadi saudara angkatmu? Move on, atau kamu justru semakin gencar menggodanya? Bagi Nafika, menjadi saud...