04. Nafika galau

1.3K 128 76
                                    

"Kalo move on semudah mengucapkannya, maka tidak akan ada kata galau di dunia ini."

~Nafika galau everybody

-HAPPY READING-

Nafika menggeram kesal ketika menemukan jejak sepatu di atas mejanya. Dengan tatapan tajam, ia langsung mengarahkannya pada Rega, Ketua Kelas sebelas IPA² dan kekasih sahabatnya, Anna.

Dalam keadaan emosi memuncak, Nafika memanggil Rega dengan suara cempreng yang membuat kelas heboh.

"REGA ARLEANJING!!!" teriaknya, suara penuh kemarahan.

Rega hanya tertawa, menghindari dengan lincah semua yang dilemparkan Nafika ke arahnya. Ruangan yang tadinya tenang menjadi kacau balau dalam sekejap.

Anna, yang menyaksikan pertengkaran itu, hanya bisa menggelengkan kepala, hal semacam ini sudah biasa terjadi di kelas mereka. Justru aneh jika kelas itu tidak ada cekcok antara keduanya.

"Cot, bacot! Narapidana kabur woi, tangkap buruan!" terus teriak Rega, mengejek Nafika.

"AWAS LO KALO DAPET!" Nafika mengambil ancang-ancang untuk melemparkan sepatu satunya ke arah Rega.

Rega, dengan wajah jelek meledek Nafika, menghindari lemparan itu di dekat ambang pintu, siap kabur kalau-kalau Nafika berhasil membidiknya dengan sepatu 'kematian' itu.

Namun, takdir memutuskan lain, sepatu yang dilempar Nafika meleset dari sasaran dan mengenai Saga yang baru saja ingin masuk ke kelas.

Nafika terkejut bukan main, berlari mendekati Saga dengan panik. "ASTAGA! CALON SUAMI GUE!"

Saga, sambil memegang sepatu yang baru saja mendarat di kepalanya, menatap Nafika dengan ekspresi datar.

"Maaf, suami. Ini salah Rega, bukan sengaja." Nafika menunjuk Rega, target asli lemparannya.

Rega tertawa dengan santai. "Lah, bohong itu, Saga. Dia 'kan naksir lo, tapi lo tolak terus, makanya dendam kayak gitu!"

"Hih, parah banget Narapidana dendamnya." Rega berpura-pura bergidik ngeri.

Nafika mendelik tak terima. "Enak aja! Yang mau gue lempar itu lo ya, Rega anjing, bangsat #$@#$@#@$@!!!"

Begitu banyak sumpah serapah yang Nafika sebutkan untuk Rega. Anna dan Saga dibuat melongo karena perkataan Nafika yang liar.

Rega mengelus dada seolah tersakiti dengan makian Nafika. "Hati yang terluka oleh kata-kata pedas ini tidak akan sembuh semudah membalikkan telapak tangan ... hati yang terluka ini harus disayang agar kembali sembuh, ohhh sungguh pemfitnahan yang kejam dari kriminal seperti Narapidana ....," kata Rega dengan nada dramatis.

Nafika mengepalkan tangannya di udara, kejengkelannya pada Rega sudah mencapai ambang batas kesabarannya. "REGA ANJ-"

Sebelum Nafika melanjutkan umpatan lebih lanjut, Saga buru-buru menutup mulutnya dengan tangan, meminta Nafika untuk tidak membuat lebih gaduh.

Saga menghela napas, menepuk kepala Nafika. "Mulut lo emang nggak bisa dikontrol dah."

Setelah Saga melepaskan tangannya, Nafika melanjutkan protesnya. "Gue kesel banget sama Rega! Ketua kelas abal-abal lo, asu!"

Dear Nafika Badbaby Sist!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang