#2

8.4K 537 17
                                    

Happy Reading~



"Lita nanti kalo ustadzah dateng bangunin kita ya" pesan Maysun kepada adik kelasnya itu
Jam menunjukkan pukul lima lewat sepuluh. Selepas sholat subuh berjamaah santri putra putri akan mengaji sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Biasanya mereka harus setoran hafalan baru di waktu pagi. Agar daya ingatnya lebih cepat, pesan pemimpin pesantren kala itu

"Gelar sajadahnya Ran" pinta Neni, sedang ia mengambil sajadah adik kelasnya yang jumbo

Rani mengangguk. Ini adalah kegiatan nakal mereka jika mengaji subuh. Rasa kantuk yang menyerang membuat mereka memilih tidur sebentar

"Kak bangun Kak"

"Emm.. Ustadzah ya? " Rani mencoba membuka matanya malas

"Ayo semuanya ke depan masjid!! " teriak ustadzah menggelegar
Sontak Maysun dan Neni yang masih terlelap bangun terkejut

"kok gak bangunin sih" sebal Maysun

"ustadzah tadi dari bawah kak, gak dari kamarnya di atas. Jadi kita gak tau" alasannya

"Ayo semuanya. Tanpa terkecuali! " teriak ustadzah lagi

"dahlah yuk" ajak Khansa, ia selepas dari kamar mandi membasuh wajah bangun tidurnya

Dengan malas mereka melangkah ke arah masjid. Dimana tempat sakral jika saat mengaji ada yang berdiri di depannya

"Ya allah malu deh udah SMA" keluh Maysun.

"Iya dia bunga kelas. Untung aku cuma remahan rengginang" -batin Rani terkekeh

"Tau yaa, mending gak makek rok abu-abu deh" sahut Neni

"Ya allah sama aja"-batin Rani lagi

"Khansa sampingmu dong" Rani berlari kecil agar bisa disamping temannya itu

"kenapa? " tanya nya

"nanti si Maysun sama Neni mesti ngeluh malu. Males ah" dumel Rani mempoutkan bibirnya itu

Khansa hanya tertawa kecil

Mereka berdiri membelakangi masjid. Itu sudah lebih baik. Karna jika mereka menghadap masjid, yang ada mereka akan menatap kelompok ngaji santri putra yang memang berpusat di masjid itu. Berbeda dengan putri yang tersebar di asrama-asrama

"Ih Ran ada ustadz Febri" Neni menyenggol lengan kiri Rani

"Lah sejak kapan dia samping gue? "-batin Rani

"Bentar-bentar, apa ini udah jam setengah tujuh? Kok ustadz udah ada yang ngambil sarapan di dapur? "-batin Rani

Iya, mereka berhadapan dengan dapur milik ustadz-ustadzah. Tepat di depan masjid juga. Dapur mulai rame. Pertanda matahari mulai menampakkan dirinya

"ganteng yah" ucap Maysun yang ada di samping kiri Neni

"Ya Allah Khansa.. " keluh Rani
Khansa yang tau maksud temannya itu hanya tertawa kecil

Sedang kedua temannya malah asyik menggosip utadz muda ganteng itu

"ganteng juga Ran" bisik Khansa tiba-tiba

"ganteng kim seokjin" balas Rani

Khansa tertawa lagi. Ia sudah bersama Rani dua tahun di kelompok ngaji. Pastinya sudah hafal juga kebiasaan Rani. Karena kegiatan mengaji diadakan juga tiga kali sehari

"Eh ustadznya ngeliatin sini" Neni sedikit kesemsem
Pun sama dengan Maysun

Rani mendengus kasar.

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang