#34

4.2K 332 11
                                    

Pagi ini Rani tengah sibuk mempersiapkan lomba telling story. Dengan dua temannya, Bening dan Alfi.

Lomba diadakan di depan pengasuhan. Lomba ini berbarengan dengan lomba santri putra

"Gila sih baru lomba ini ya yang gabung?" tanya Bening

"Nasyid juga kok" jawab Alfi

"Oh ternyata"

"Juri tellling story berjumlah empat. Dua ustadz dan dua ustadzah" jelas Fajar

"Iya tau" balas Bening

"Ambil map penilaian dong Ran"

Rani menoleh "Kok lo sih. Lo lagi lo lagi"

"Syut Ran jangan kenceng-kenceng napa" bisik Alfi

Oji tertawa kecil "Mungkin kita jodoh Ran" candanya

"Gue udah berjodoh"

"Siapa?siapa? Taehyung? halu"

"Diem lo!"

"RANI!"

"Tuhkan Ran jangan kenceng-kenceng. Gak pakek bahasa sih" bisik Alfi lagi

Disana ustadzah Fairuz datang mengahmpiri

"Madza ukhti Rani? a'idzi!" (apa Rani? ulangi!!)

"Ustadzah denger anti bilang apa"

"alhamdulillah berfungsilah telinganya"

"Udah pengurus gak pakek bahasa lagi"

"Anti panitia telling story?"

"Na'am ustadzah"

"Gak usah ikut. Gak bisa jadi contoh. Tunggu ustadzah di depan ruang sekretaris. Berdiri!"

"Hah?"

"Pengurus kok gue-elo. Sana berdiri"

Rani menunduk lesu. Padahal ia cukup bersemangat menjadi panitia. Biasanya ia hanya berbaring malas jika ada kegiatan pesantren

"Jar jadi gak enak ana sama Rani" bisik Oji

"Mau gantiin hukuman dia? ini pesantren bukan novel romantis"

"Sialan" desis Oji

"Nando mana dah?" tanya Fajar

"Au deh"

"Ck kan kayak cewek pms, ngambek" batin Fajar


.

.


"Lagi lagi ustadzah Fairuz"

"Semoga tahun depan enyah"


"Ran?"

Perempuan yang dipanggil itu mendongak

"Caca?"

"Anti ngapain?"

"Dihukum sama ustadzah Fairuz"

"Gara-gara?"

"Ketahuan lo-gue sama Oji"

"Anti sih kebiasaan. Deket banget ya ama Oji?"

"Ya kayak yang kalian liat. Kenapa? cemburu?"

"Ya enggaklah. Ana sukanya sama ustadz ganteng kok"

"Terserah"

"Ana mau kerja bareng loh Ran sama beliau"

"Sekarang?" 

Caca mengangguk

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang