#39

4.3K 341 6
                                    

"Hot News!!" Anggun berteriak memasuki kamar

"Apaan dah?"

"Udah mau pulang ada hot news aja. Wkwkwk"

"Rani di rawat"

"Serius?" Ilmi menyahut keras dari depan lemarinya. Ia sibuk menata baju dalam kopernya

"Beneran"

"Lagian dia kenapa sih semalem di atas? padahal di bawah lagi acara"

"Iya ya. Dia ngambek gitu ceritanya? sama siapa lagi?"

"Mi semalem Rani marah ya?"

"Enggak sih"

"Gin?"

"Enggak juga"

"Bikin panik sekamar tau nggak"

"Udah udah. Mungkin Rani lagi badmood trus nenangin hatinya di sana. Menjauh dari kerumunan. Nanti kalo dia udah sembuh baru kita tanya baik baik, oke. Jangan su'udzon" Ilma menengahi

Sore di kamar ini sempat memanas karena salah satu temannya membuat panik semalaman. Mereka mengangguk usai penjelasan Ilma yang mendinginkan. Kembali pada aktifivatasnya, membereskan barang-barang masuk dalam koper-kardus

"Najma ana kan baru bisa pulang besok sore. Tar malem apa besok pagi jenguk Rani yuk"

"Tiket kereta anti besok?". Gina mengangguk

"Boleh. Ana temenin di sini sampai besok" balas Najma. Perempuan itu rumahnya berdekatan dengan pesantren

"Ada apa?" Asma menimbrung

"Mau jenguk Rani. Anti bisa?"

Asma mengangguk. "Kakak ana juga gak bisa jemput sekarang. Ana nunggu dia, katanya besok ujian perkelompok gitu deh"

"Oke. Ilmi Anna!"

"Kalian bisa gak kalau jenguk Rani dulu?". Tanya Gina setelah kedua temannya itu datang

"Ana tanya orang tua dulu ya. Bau-baunya sih bisa, kan ayah bawa mobil pribadi"

"Ana juga nanya dulu kayak Anna"

Gina mengangguk. "Tunggu kabarnya ya. Kita besok pagi ke rumah sakit. Nanti ana tanya ustadzah Malfa rumah sakit mana"

"Sip"


***


"Rani mau mandi mas"

"Jangan sayang kamu masih sakit"

"Tapi aku udah selesai halangannya. Mau mandi besar"

"Ya Allah my baby honey jangan ngelawan gitu dong" 

"Apaan sih. Geli tau nggak"

"Gakpapa Rani kalo berhalangan buat suci. Insyaallah"

"Aku udah gak pusing banget kayak kemarin. Gak demam juga. Gak pucat juga nih bibir aja udah pink kan?" tunjuk Rani mempoutkan bibirnya

"Gak usah gitu" comot ustadz Febri di bibir Rani dengan tangannya

"Ih bau tongkol tadi sahur". Ustadz Febri terkekeh

"Nanti sore ya mandinya sayang", ia elus pelan surai rambut Rani

"Bener gakpapa?"

"Insyallah"

"Oke" Rani kembali merebahkan badannya. Ia mengambil remot menyalakan televisi. Sedang ustadz Febri membereskan sisa sahurnya

"Asik bener dah ini ada cenel kore. Wkwkwk"

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang