#25

4.8K 331 1
                                    

Pagi ini usai sholat shubuh Rani tidak seperti biasanya menggelar sajadah kebesarannya. Ia harus mengajukan hafalannya yang sudah memasuki juz 27. Jika setiap pagi dia akan ikut tidur berjamaah di masjid, hari ini ia sudah duduk simpuh di depan asrama kamar ustadzahnya.

Iya, hanya ia seorang diri. Karena persiapan perpisahan ini kegiatan mengaji perkelompok diliburkan.

"Sudah siap Ran?" tanya ustadzah mengajinya. Ustadzah Sita

"Insyaallah ustadzah"

Ustadzah Sita duduk beralas sajadah. Menarik meja kecil sedadanya guna menaruh Al-Quran milik Rani yang akan beliau simak

Pukul setengah enam pagi. Suara lantunan surat Az-Zaariyaat pada juz 27 pertama itu memenuhi teras kamar. Terkadang Rani harus kembali fokus karena anak-anak kamar berlalu lalang masuk untuk izin ke kamar mandi dari masjid


"Shodaqallahul'adziim"

Lima lembar atau biasa disebut santri pesantren setengah juz itu usai


"Alhamdulillah. Setengah lagi ya Ran"

Rani mengangguk patuh seraya mencium punggung tangan ustadzahnya

"Ohiya Ran gimana puasa nanti ikut ustadzah mukim di sini dulu?"

"Untuk apa ustadzah?"

"Kan kamu udah juz 27 itu, trus kalo kamu ikut perpulangan nanti sayang dikit lagi khatam"

Rani menautkan alisnya. Belum paham

"Maksudnya kamu khatamin dulu baru pulang"

"Hah?" 

"Malah mangap-mangap. Gimana?" 

"Em Rani pikir dulu ya ustadzah"

"Lah emang kamu gak mau cepet khatam?"

"Ya mau ustadzah, cuman ..."


"Apa ustadzah Sita gak tau gue udah nikah ya? iyakali itu ustadz mau gue tinggal. Tidur aja meluk gue ampek sesak napas"


"Yaudah kamu tanya orang tuamu dulu ya"

"Em i-iya ustadzah. Kalo gitu saya izin ke kamar"

Ustadzah Sita mengangguk. Lalu diciumnya kembali tangan beliau oleh Rani



***



"Rani hari ini gak usah latihan dulu ya, ustadzah mau belanja buat perpisahan" ujar ustadzah Dina. Beliau sedang sibuk mencari sendalnya di depan koperasi dengan menatap tanah kebingungan

"Iya ustadzah" Rani berdiri di sebelah melihatnya risih

"Sendal ustadzah mana ya.."

"Warna apa ustadzah?" tanya Rani

"Pink. Ya Allah Raniii.. kamu injek"

"Eh eh, afwan ustadzah hehe"

Ustadzah Dina meringis pelan. Lalu masuk mobil pesantren dengan ustadzah Fairuz dan ustadz Najib yang membawa mobil


"Rani"

"Eh iya ustadz?"

"Kamu dicari ustadz Febri dari kemarin loh" jelas ustadz muda di depanya itu. Ustadz Azmi

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang