#49

4.2K 304 2
                                    

Huuaaa udah 49 part wkwkwk

makasih kalian~


.

.

.




Takbiran menggema indah sejak semalam. Dan pagi ini Rani sudah cantik dengan gamis putih tulang dengan pashmina hitamnya, di sampingnya ada ustadz Febri dengan celana hitam dan baju putih tulang juga. Couple bahasanya wkwkwk

"Kak Rani?"

"Oh haloo Aya"

"Ikut Aya" ajak anak kecil itu. Cantik, bergamis pink dengan rambut yang dikucir dua

"Kemana sayang?"

"Ini, bantuin Aya mewarnai aja." Aya menarik tangan Rani, mengajaknya di atas karpet hijau milik keluarga besar suaminya. Iya, kini mereka ada di rumah nenek ustadz Febri

"Ini gambarnya apa coba?" tanya Rani basa-basi. 

"Pantai. Ada mataharinya juga" seru Aya sembari mengeluarkan crayonnya asal

"Kak Rani bantuin Aya. Kakak warnain laut ya, Aya pasir!"

Rani tertawa kecil. "Oke oke"


"Jangan diliatin mulu Feb, samperin" senggol Keke. Adik dari ayahnya ustadz Febri

"Gah ah tan, nanti ganggu"

"Si Aya betah tuh sama Rani, padahal baru ketemu" sahut suaminya Keke

"Kapan dek?" tanya seseorang dari belakang ustadz Febri

"Eh nenek, apanya nek yang kapan?" tanya ustadz Febri heran

"Itu nenek dapet kayak Aya" cengir nenek sembari menyentuh lengan cucunya

Sedang ustadz Febri menggaruk tengkuknya. Canggung

"Nah iya tuh Feb" sahut Jodi, suami Keke

"Rani masih kecil ah" Keke menyenggol lengan suaminya

"Emang belum ya dek?" tanya nenek ambigu

"Nek?" Keke mengernyit. Ini benar ibunya bertanya seperti ini?

Sementara Jodi menahan tawanya. 

"Su-sudah sih nek, tapi belum mungkin" ustadz Febri makin canggung berdiri di sini. Bisa-bisanya nenek bertanya seperti itu

"Wah gila nih ponakan" Jodi menepuk pelan punggung ustadz Febri

"Nanti om abis ini panen" ustadz Febri menaik turunkan alisnya

"Panen apaan Feb? gak jelas deh" kening Keke berkerut

"Panen cebong. Ahahahhaa" tawa ustadz Febri yang dibarengi Jodi

"Astaghfirullah Feb ada nenek!!"





"Mas malam ini aku gak masak loh. Tadi nenek bawain ketupat sama sayurnya buuaanyaak"

"Hm apa apa? ulangi?" ustadz Febri menutup laptopnya. Mengalihkan pandangannya ke Rani yang sedang tengkurap di kasur

"Nenek bawain ketupat sama sayurnya buaanyaak" jawab Rani mengembungkan pipinya saat berucap 'banyak'

"Ihh gemeess banget" susul ustadz Febri ke arah kasur. Mencubit kedua pipi milik istrinya

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang