#4

6K 441 7
                                    

Suara murotal terdengar merdu di jam dini hari ini. Sebagian sudah ada yang bangun untuk menuaikan sholat sunnah Tahajud
Berbeda dengan Rani, yang masih berselimut tebal itik kuningnya itu

"Ran bangun"

"mmm bentar"

"katanya belum lancar buat tambahan pagi ini, sana murojaah" Ilma membangunkan pelan
Sudah menjadi hal biasa Ilma temannya yang good girl dan paling alim ini menjadikan alarm untuk semuanya

"iya iya,, makasih ya Ma" Rani tersenyum dengan matanya yang masih setia tertutup

"iyaa, gih sana mandi. Udah aku antriin abisnya Safina"

"tenkyu"

Usai debat bangun-tidur nya Rani, kini ia sudah rapi dengan mukenanya dan al-quran di tangan. Sembari menunggu adzan subuh, ia duduk di depan kamar dengan murojaah seperti temannya yang lain

"udah lancar Ran? " tanya Neni. Teman sepengajian

"harus Nen, aku mau maju pertama trus tidur" jawab Rani bangga

"terserah deh Ran" Neni malas menjawab. Sudah hal biasa temannya yang satu itu gesrek

***
"Eh anak kelas Ipa jadwalnya apa ya? "
Teriak Anggun di kamar.
Sedang yang lainnya bersiap siap makan pagi

Ada yang memakai kerudung, oles handbody, merapikan buku. Bahkan masih ada yang goleran memakai mukena. Biasanya itu yang sudah khatam. Dia di kasih waktu tiga puluh menit untuk murojaah mandiri. Dan itu sudah disetujui oleh pihak sekolah

"Anggun kebiasan deh" sahut Mazaya

Sedang Anggun hanya nyengir, dia sudah cantik dengan kerudungnya. Tinggal mempersiapkan buku

"Kimia, B. Indonesia trus hadist"
Ilma menyahut dengan teriak

"tuh kan Anggun, ampek nyai Ilma turun tangan" goda Safina. Lantas satu kamar tertawa

"dahlah yuk makan! " teriak Yesmi depan kamar

Bergegas mereka pun turun dengan membawa buku dan piring

/skip

"Ilmaaaa ajarin lagi sih yang tadi, gak paham. Apa itu jembatan mol? "
Rani menyatukan kedua telapak tangannya memohon

"sini sini sini"

Senyum Rani menyeringai

"oke Ma, tenkyu mau es kacang ijo gak? Aku beliin deh"

"oke"

"sip. Najma, Asma kantin yuk! " ajak Rani
Mereka mengangguk

"nih aku traktir kalian, lagi mood ini"

"coba kamu gini terus Ran" sahut Najma

"bangkrut aku ogeb"

"eh Rani omongannya" tiba tiba mbok kantin berteriak dari dalam

"apa e mbok? " Rani sok polos

"jangan kira mbok katrok ya, nanti mbok bilang ke ustadzah loh"

"Ya Allah mbok, aku udah minta maaf ini ke Najma. Jangan dong mbok"

Sedang mbok kantin yang masak telor itu tertawa

"dahlah males. Yuk keluar "
Ajak Rani usai membayar jajannya itu

"eh ustadz Febri " teriak Rani depan kantin

"heh Rani gak sopan. Hampiri sana" senggol Asma berbisik

"yaudah nih nitip, kasih Ilma juga ya"
Asma dan Najma mengangguk
Rani menghampiri ustadz Febri. Terpaksa. Ia berniat meminta uang kembalian

"ada apa Ran?"

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang