#43

4.3K 322 6
                                    

"Nih hp lo" sodor Rizal. Kedua kakak beradik itu sedang duduk manis di teras masjid. Sepi, jadi mereka bebas dimana aja

"Tenkyuuu abang" terima Rani senang. Segera ia buka aplikasi burung biru gembrot itu. Apalagi kalo bukan update tentang idolanya

"Gue mau ke Malaysia"

"Ngapain?"

"Tukar pelajar. Sekalian belajar di perusahaan om Ardi". Rani mengangguk-angguk

"Sekalian pamit gue. Tar lebaran ke sini lagi"

"Iya abang. Sehat-sehat lo di sana" Rani mengangkat kepalanya, menatap sayang kepada abangnya itu

"Ohiya bang, kemarin gue ketemu sama kak Raka"

"Mantan lo?"

"Iya ternyata ceweknya kakaknya Oji anjir"

"Mulutnya, puasa Rani sayang"

"Hehehe"

"Trus lo cemburu?"

"Ya enggaklah bang. Gue udah punya Suga"

"Makan tuh Suga" toyor Rizal

"Astaghfirullah"

"Bego, harusnya gue yang bilang gitu. Lo udah punya suami juga"

"Iya iya"

"Kapan lo pulang?"

"Tar sore". "Ke rumah mertua. Asik mertuaa" sambung Rani bercanda

"Tunggu gue bakal nyusul" seringai Rizal

"Siapa? ustadzah Malfa? mana mau"

"Sembarangan. Gue udah official sama Malfa"

"Daebak!"

"Bahasa alien"



.

.


"Udah semua ay?"

Rani mengangguk. Ia sudah membawa satu koper dan satu kardus besar di depan UKS pesantren. Sebelumnya ia sudah berpamitan dengan ustadzah Malfa, dan kini ustadzahnya itu sudah pergi dahulu ke rumah sakit

"Barangnya mas mana?"

"Di depan kamar, bentar ya mas masukin ke mobil. Kamu tunggu disini"

"Mobil siapa dah?"

"Mobil mas lah. Kemarin mas ambil di rumah. Tunggu disini" 

Rani mematung. Mobilnya sendiri?. Memang sih rumah ustadz Febri hanya berbeda kota dari pesantren ini. Tidak jauh hanya memakan dua jam, tapi mobil?. Ah Rani baru sadar dengan kata-katanya ustadz Azmi dulu, kalau suaminya itu sudah mulai merintis di perusahaan ayahnya sendiri


"Rani mau pulang?" tanya ustadzah Dina. Perempuan itu tampak ingin berpergian juga, cantik dengan gamis hijaunya

"Iya ustadzah. Antum sendiri gimana?"

"Besok barengan sama ustadzah Syaukia. Kamu sudah dijemput?"

"Em itu masih dijalan. Hehe"

Ustadzdah Dina mengagguk. Ia duduk diatas motor dengan kedua kakinya yang menyangga. 

"Antum mau kemana ustadzah?"

"Cari es buat buka puasa. Nunggu ustadzah Syaukia lama banget" kekehnya

"Rumah kamu dimana sih Ran?" tanya ustadzah Dina

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang