#3

6.6K 446 7
                                    

Happy Reading~

jangan lupa vote dan komennya yaa.. :)

saranghae se-kebon



Pagi ini mereka sudah rapi dengan kaos baru tadabur alamnya. Menggunakan celana HW dan kerudung coklat pramuka.
Hahaha kurang menyambung bukan. Tapi itu tidak menjadi perdebatan di pesantren ini. Mengingat pesantren ini di atas semua golongan

Rani sudah rapi di barisannya. Kelompoknya di ketuai oleh Yesmi lalu temannya ada Siska, Bila, dan Nurul. Sisanya anak kelas sepuluh

"kita kelompok berapa sih? " tanya Bila

"Ya Allah baru nanya coba" dumel Nurul
Memang Bila ini santri putri cantik namun lemot

"kelompok 7 Bila sayang" Yesmi mebalasnya

"wah tujuh, bangtan boys" Rani bergumam

"mulai deh" sahut Nurul. Rani terkekeh

"makasih kak hasduknya" ucap Intan tiba-tiba datang

"eh iya, sama sama" Rani membalasnya tersenyum

"cieh" senggol Siska. Ia tau jika semalam Rani abis marah marah karena ulah ustadz sok ganteng itu

"Apaansih Sis"

"Rani jangan lupa minta kembaliannya loh. Itu duit adik kelas" Siska mengingatkan

"iya iya ah"

Semalam ustadz Febri sengaja tidak mengasihnya kembalian. Alasannya untuk beli bensin, habis katanya. Padahal uang kembalian utuh di saku celana ustadz ganteng itu

***

"Astagfirullah jauh banget sih yaa... " Rani ndlosor asal di jalanan

"Ih Rani malu maluin deh" Bila menarik pelan lengan Rani

"capek Bil, masa iya tadabur alam jalannya di jalan gede. Kan harusnya agak desa desa gitu, trus ada posnya. Lah ini.. Ya Allah mending kerjain soal kimia bu Siti deh"
Rani nyerocos panjang.
Ia kini benar benar goleran di atas jalan. Untungnya sepi. Jarang ada kendaraan lalu lalang

"yaudah lah aku tinggal. Nanti nyusul loh" Bila menyerah. Selain itu ia tidak mau menanggung malu

"iyaa nanti aku lari deh! Haha" jawab Rani
Ia mendudukkan dirinya. Meneguk kasar mineral yang ia bawa

"kalo jalan lama tapi ketemu Jungkook mah gak papa kali ya.. Lah ini!  Haahh!! "

"mending ketemu saya"

Rani spontan menoleh. Ia mendengar suara bariton di belakangnya

"ck ini lagi" dumel Rani

"saya dengar Ran"

"ustadz ini kuping gajah ya, dari kemarin saya ngomong pelan denger mulu" cerocos Rani

Ustadz Febri tertawa kecil

"lah malah ketawa "

"kenapa? Bukannya tambah ganteng kalo ketawa" pdnya

"Ya Allah cobaan anak sholehah nan jamilah gini amat ya" dumel Rani beranjak berdiri

"hati hati nanti keseleo loh"

"bodo am- ... aw!"

"Rani!" dengan cepat tangan ustadz Febri menahan badan Rani yang hampir terjatuh itu

Mata Rani berhenti berkedip, pun dengan ustadz Febri. Tatapan mereka bertemu dan mengunci. Untungnya mereka ada di paling belakang. Kelompok Rani berangkat paling akhir. Dan ustadz Febri menjaga jaga di akhir

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang