#40

4.6K 347 4
                                    

Pagi di Ramadhan kali ini pesantren sudah sepi. Seluruh santri putra-putri sudah pulang, mungkin ada beberapa yang masih tinggal sembari menunggu tiket transformasinya. Sedangkan ustadz dan ustadzahnya akan lebih lama sampai selesainya urusan mereka. 

Seperti sekarang ustadz dan ustadzah yang merangkap jadi guru ganti di sekolah harus melengkapi nilai rapot. Karena di pesantren rapot utuh akan dibagi setelah jenjangnya selesai. Selama semesteran hanya selebaran kertas pengganti hasil rapot yang dibagikan kepada orang tua

"Ustadzah Fairuz kelas 2b udah selesai?" tanya ustadz Azmi

"Ustadzah Fairuz?"

"Eh i-iya. Maaf ustadz. Ini tinggal absen terakhir", Ustadz Azmi mengangguk

"Ya Allah gak fokus kan jadinya", Ustadzah Fairuz merenggangkan punggungnya.

"Em ustadz Azmi". "Saya mau bicara setelah ini bisa?" tanya setelah ustadz Azmi menoleh

"Bisa ustadzah". Ustadzah Fairuz tersenyum. Ia harus menanyakan semuanya.



***


"Kok kamu gak bilang sih sayang?"

"Kemarin mau bilang tapi mas sibuk ama ciwi-ciwinya" jawab Rani cuek. Ia sibuk menonton tv di kamarnya. Ya, Rani sudah kembali dari kemarin sore

"Kok dibahas lagi?"

"Ya kan tadi mas nanya kenapa gak bilang. Aku jawab waktu ustadzah Sita suruh nanya ke orang tua itu aku niatnya mau nanya ke mas Febri, eh masnya lagi kumpul sama temen-temennya. Trus sibuk, trus gitu deh" jelas Rani yang sama sekali tidak menatap suaminya

"Ran"

"Hm?" 

"Kamu masih marah?"

Rani menghela nafasnya. "Iya"

Ustadz Febri mendekat. Ia duduk di atas kasur bersama Rani

"Biar dapet maafmu, mas harus ngapain Ran?" tanya ustadz Febri serius. Ia memegang kedua telapak tangan istrinya

"Aku gak marah sama mas Febri. Aku marahnya sama mereka. Huh harusnya emang kasih tau aja kalo USTADZ FEBRI GANTENG nya itu udah punya pawang" tekan Rani menyebut nama gelar suaminya di pesantren

"Ahahahahah gemes banget sih pengen aku kekepin" tawa ustadz Febri. Badannya yang lebih besar memeluk Rani erat

"Ih bau ketek"

Ustadz Febri terkekeh

"Makasih sayang" 

Rani tersenyum. Mengusap pipi suaminya.

"Trus besok balik ke pesantren?". Rani mengangguk

"Rumah?"

"Ya nantilah mas. Sepulangnya ustadzah Sita"

"Berapa lama?"

"Katanya cuma seminggu kok". "Ohiya mas soal aku sakit kemarin bang Rizal gak tau kan?"

Ustadz Febri menggeleng. "Sesuai permintaanmu tuan putri"

"Hahahha bisa aja"

"Sayang"

"Hm?" Rani kembali menatap tvnya. Ia menyambungkan tv dengan youtubenya. Weekly Idol NCT 2018

"Sayang"

"Ya Allah Lee Taeyong"

"Astaghfirullah suaminya di sini loh" cemberut ustadz Febri

Rani tertawa kecil. "Jaehyun etdah"

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang