#22

5K 343 7
                                    

"Ya istirahat sebentar, nanti jika ada pengumuman latihan lagi jangan lama-lama kembalinya. Mengerti?"

"Mengerti ustadz"

Ustadz Najib meninggalkan tempatnya. Pun dengan anak kelas sebelas. Hari ini mereka gladi pengangkatan organisasi pesantren. ORSAN

"Anak kelas dua belas latihan dimana sih buat perpisahan?" tanya Rani disela minumnya

"Lapangan sepak bola katanya" jawab Yesmi tak jauh dari Rani

"Kenapa gak depan asrama SMP santri ya?"

"Yaelah itu mah anti yang modus Ran" celetuk Gina

Mereka semua sedang duduk leyeh di kiri panggung Lapangan depan masjid. Sedang yang santri ada di kanan panggung

"Modus?" Ilmi mulai kepo

"Kak Alwan biasa" jawab Najma

"Sok tau! dasar biji ketumbar" Rani tak terima

"Gaya" -Gina

Rani terkekeh

"Ran di liatin Eza tuh" senggol Asma

"Biarin aja, kan ana nya enggak. Biar sana yang dosa ngelihatin yang bukan mukhrimnya"

"Gaya banget sih anak siapa" sentil Anna pelan ke kepala Rani

"Tau tuh, padahal tiap malam ahad tuh dia mandangin albumnya" -Najma

"Asma! di cari kakakmu tuh" teriak Fathia dari tempat berdirinya. Di sampingnya sudah ada perempuan cantik berkerudung pashmina maroon

"Mbak Ara!" teriak Asma seraya berlari kecil ke arah kakaknya itu

"Mbaknya Asma?" tanya Anna

"Iya, jarang emang ke sini. Selain sibuk kuliah punya usaha kecil sih di sini" jelas Najma

"Keren, padahal bukan kota tinggalnya yah, pasti mandiri tuh kakaknya" sambung Gina

"Ran, anti kenapa mandang aneh gitu?" Ilmi membisik. Pasalnya ia melihat Rani dengan alis yang bertaut menatap Asma dengan kakaknya itu

"Namanya Ara?" gumam Rani





"Gila capek banget" keluh Liza sembari melepas kerudungnya

"Aduh buwaket udah loyo aja"

"Apaan tuh Mi?"

"Bu wakil ketua"

"Hahahahahah"

"Ran, kira-kira jadi penerima tamu tuh harus feminim gitu gak sih?" tanya Najma random

"Tau deh Ma, anti kira ana mau nge-lembut gitu?wkwkwkwk"

"Eh Caca anak sekretaris loh, sama Fathia, Ilma juga" Ilmi tiba-tiba nimbrung di tengah percakapan Rani dan Najma

"Emangnya kenapa?" tanya Rani

"Caca kan suka tuh ama ustadz Febri. Sedangkan beliau penanggung jawab sekretaris"

"Trus kalo hubungannya sama Fathia Ilma?" tanya Najma

"Mereka khatam bro, cantik, anak IPA pinter kan. Mana iya bisa ustadz muda gak tertarik?" Ilmi menuangkan pendapatnya

"Trus ustadzahnya siapa?" tanya Rani

"Ustadzah Fairuz"

"Anjing sekali situasi ini pemirsa" Rani membatin kesal

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang