End~

6.3K 428 26
                                    


Bismillah ... ending gais


.

.

.



Malam ini rumah keluarga kecil itu ramai. Mulai dari keluarga ustadz Febri, keluarga Rani, teman ustadz Febri, sahabat Rani, dan ...


"CIE USTADZAH MALFA BULAN DEPAN NIKAAAAH!!" seru Ilmi. Perempuan itu mengangkat botol sirup di tangan kanannya

"TELINGA KU WOI!" balas Najma teriak. Lalu ia mengibaskan asap bakaran jagung ke arah Ilmi

"Uhuk..uhukk.. Ya Allah tolongin Hamba" Ilmi mengelus dadanya

"Apaan sih drama" sahut Gina

"Gina itu gelas hati-hati bawanya" ujar ustadz Fadhil

"Eh i-iya ustadz"

"EKHM KESELEK BUAH KHULDI" lagi-lagi Ilmi membuat heboh. Kedua orangtua ustadz Febri dan Rani yang menyiapkan tikar dan peralatan makan lainnya tertawa kecil. Iya, mereka semua sedang berada di halaman belakang rumah. Taman yang cukup luas kini disulap menjadi tempat piknik malam. Wkwkwkwk

"Kamu sapa? Hawa?" ustadz Azmi menggelengkan kepalanya gemas

"Lahiya kan gue kaum hawa" jawab Ilmi

"Aku Mi aku, kamu ngomong sama siapa itu" peringat Anna

"Nggih ndoro" Ilmi mengangguk patuh

"Btw tiway Rani mana ya?" Ilmi kembali bersuara keras

"Anna tolong ambilkan piring ya, kurang tiga ternyata" pinta ibu Rani

"Siap tante!" jawab Anna

"Rani tar lagi juga turun. Ambil anak kali" jawab Najma

"Ilmi kuatin lagi ngipasnyaaaa" Gina berteriak. Tangannya menunjuk arang yang mulai padam

"Dih Gina ngagetin gue aja lo. Iya iya ini" Ilmi kembali mengencangkan kipasannya

"Azmii tolong panggil Febri. Udah siap ini tinggal jagung, wkwkwk" ujar mamah melirik Ilmi yang fokus pada jagungnya

"Oke tante"

"Hati-hati ustadz Azmi" ujar Ilmi

"Ih centil" senggol Gina

"Diem lo, noh ustadz Fadhil"

"Apaan sih"





Jam sudah diangka delapan. Semua persiapan sudah siap. Hanya makan-makan kecil, Rani duduk dengan Adam yang tertidur di pangkuannya.

"HAECHAN?!" Asma dan Ilmi teriak bersamaan

"Jangan kenceng-kenceng" tegur ustadz Febri

"Na'am ustadz" angguk mereka berdua

"Parah sih Rani nama biasnya masuk" Anna menggeleng heran

"Bagus tau artinya. Matahari" jawab Rani. Ia pelan-pelan mendudukkan dirinya di tikar

"Nyenyenyenye" ledek Gina

"Halo Echaaann" sapa Asma. Bayi laki-laki itu mengerjapkan mata bulatnya gemas

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang