Hari keenam di pesantren Rani sudah tidak setor seperti biasanya. Setelah jamaah Subuh bersama ustadz-ustadzah, ia tinggal di masjid atas untuk murojaah sebentar. Dimulai dari juz satu. Ia gelarkan sajadah besarnya lalu menarik meja kecil masjid untuk menaruh Al-Qur'an
Ia baca pelan surat pembuka Al-Qur'an sembari mengusap lembarannya. Mulutnya melafalkan Al-Fatihah namun matanya menatap coretan-coretan kecil di sekitar lembar yang tersisa. Rani tersenyum kecil dalam bacanya. Coretan saat ia anak baru di pesantren.
'Semangat Rani!'
'Ma'annajah. Allah with you'
'Ingat ayah ibu menunggu khatammu!'
Meski ia sedikit terpaksa pada awalnya, Rani bisa merubah semuanya. Wejangan dari ustadzah Sita dari Rani anak baru,ia tulis dalam note yang ditempelkan di Al-Qur'an belakang, membuat Rani merubah penuh niatnya. Bahwa seorang penghafal Al-Qur'an akan memberikan mahkota dan jubah kepada orang tuanya kelak di akhirat. Begitu juga dengan hafidz-hafidzah yang akan membawa sepuluh keluarganya masuk dalam surga.
"Bismillahirrohmaanirrohim"
"Alif Lam Mim. Dzaalikalkitaabulaaroibafiih...."
.
.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam. Eh ustadz Najib" ustadz Azmi berdiri menyalami, begitu juga dengan ustadz Febri dan ustadz yang lainnya
"Ohiya ustadz, nanti kita buka bersama di luar ya" tutur beliau tanpa basa-basi
"Baik ustadz"
"Apa sudah di pesan ustadz tempatnya?"
"Sudah, barusan ustadz Aziz mesen. Tolong kasih tau ustadzah juga ya. Semuanya termasuk ustdzah Malfa"
Semua ustadz junior mengangguk
"Kalau begitu saya pamit dulu. Mau ke rumah bapak"
"Iya ustadz. Hati-hati"
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
"Feb bilang tu ke Fairuz" senggol ustadz Yuda bercanda
"Dih. lo aja" kesal ustadz Febri dijawab tawa seisi ruang pengasuhan
"Nih Feb gitaran lagi dong" ustadz Rahman menyodorkan gitarnya.
"Lagu apa nih?" tanya ustadz Febri
"Dua Sejoli"
"Oke"
Seluruh ustadz junior itu menghabiskan harinya di ruang pengasuhan. Semenjak perpulangan mereka menggelar kasur lipat dan tidur bersama di sana. Kecuali ustadz Febri yang kadang absen -ehm
"Eh bentar gue mau ngumpulin tugas"
"Ampun gitar gue" ringis ustadz Rahman yang melihat temannya itu menjatuhkan gitarnya begitu saja
.
.
Hari makin sore, kini Rani sudah cantik dengan gamis coklat susu dan kerudung hitam pasmina. Wajahnya sedikit terpoles riasan oleh ustadzah Malfa
"Kan cantik?"
Rani menatap cermin yang ada di kamar ustadzah dokter itu
"Rani emang cantik ustadzah. Tambah cantik dah ini" tawa Rani
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Ustadzii
Romance" ustadznya sok ganteng, lebih ganteng lagi kim taehyung " " jangan gitu nanti jodoh loh " " na'udzubillah " Seorang santri putri kelas sebelas yang harus memenuhi permintaan konyol kedua orang tuanya. MENIKAH DENGAN USTADZ BLACK LIST nya?!! Semoga...