#6

5.5K 424 3
                                    

boleh minta vote nya? ... :'(


happy reading~


Hari Ahad lancar begitu saja, bagi santri putra putri di sini, hari Ahad adalah full untuk istirahat. Usai bersih bersih mereka akan menghambiskan waktu di kamar. Mungkin jika putra main bola usai makan pagi, putri hanya goleran di kamar sembari bermasker ria.

"Eh jangan lupa besok ada hafalan hadist!" teriak Safina di depan lemarinya. 

Ia paling rajin jika hari libur merapikan lemari, melipat baju agar tertata enak dipadang. Beda dengan Rani yang bajunya asal masuk. Meski begitu barang-barang dia tertata rapi, karena ia menyukainya daripada melipat baju. Malas katanya

" Gak hafalin ah biar di hukum ama ustadz Febri" sahut siapa itu tidak tau, ia ada di kamar sebelah yang hanya di batasi deretan lemari dengan kosong di tengah untuk jalan

"apaan sih mau banget" dumel Rani pelan

"bilang aja mau " Najma menyenggol lengan Rani. Mereka sedang rebahan di depan lemari yang bersebelahan itu

"tau nih Rani, malu malu kucing" kini Gina

"au ah gelap. Mau tidur"

***

"Ya Allah belum hafal!" Rani bergelut dengan buku hadistnya

ia sengaja ke kelas lebih awal demi menghafal hadist yang agak panjang itu

"Kamu makan di kelas Ran?" tanya Liza

"Anti Za" tegur Ilma

tuh kan anak baik-baik mulai berkoar

"anti makan di kelas?"

"iya mau ngafalin ini juga, tapi gak masuk masuk" 

"gak papa Ran, ana juga belum hafal. Haha, kan mayan dihukum ustadz Febri" sahut siapa lagi itu gak tahu, ia duduk di belakang Rani

"males ah" 

"Assalamu'alaikum"

"duh mati gue"-batin Rani

"Sekarang langsung mengantri siapa yang mau setoran hadist. Lebih cepat lebih baik. Nanti kita lanjutkan hadist berikutnya" jelas ustadz Febri tegas

"Kita ustadz?" goda Zidna diikuti gelak tawa

"iya ustadz nanti 'kita' lanjutkan hadistnya" balas Caca dengan menekankan kata kita

"udah udah cepetan antri"

Beberapa anak sudah mengantri, Rani maju mundur untuk ikut barisan. ia masih menggenggam buku hadistnya

Setengah jam berlalu, 40 siswi sudah melewati sesi hafalannya. Pun Rani, walau dia ketiga terkahir

"Selepas ini yang hafalannya kurang dapat hukuman dari saya"

"Siapa aja ustadz?" tanya Liza

"lima anak dari belakang itu yang menurut ustadz kurang lancar"

"gila ada guenya anjir"-batin Rani

"hukumannya apa ustadz?" tanya Caca, salah satu siswi kelima dari belakang

"nanti saja, kita bahas hadist selanjutnya"

***

"Ran gak tidur? " Gina merapikan selimutnya untuk alas tidur siang.
Ya karena saat tidur siang tidak diperbolehkan memakai kasur lipat, mereka memakai selimut agar tidak dingin karena diatas lantai

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang