#20

6.1K 359 2
                                    

Hey hey hey!!
Hari kedua puasa ! bagi yang menjalankan hehe

Up jam segini gak papa kan?! :)
Hepi reading yaaahh

.
.
.

"Ini minumnya Ran" ustadz Febri menuntun gelas berisi air itu ke mulut Rani. Semalam ia kembali dalam keadaan Rani sudah tertidur lelap. Ya, karena obat tidur dari temannya. Malfa

"Rani sudah mendingan?" tanya ustadzah Salsa

Pagi ini ustadzah Salsa dan ustadzah Lili ke uks. Mendengar salah satu santri putrinya sakit.

Rani mengangguk kecil

"Apa yang kamu pikirkan kemarin, hm?" tanya suaminya lembut. Tangannya mengelus pelan surai rambutnya

Rani melirik sekitrar. Ia mendapati ustadzah Lili. Tidak mungkin ia menjawab pertanyaan itu pada suaminya. Ia takut dengan bayangan ustadzah Fairuz

"Mas.., Rani mau pulang" rengek Rani memeluk ustadz Febri. Ia menyembunyikan kepalanya di dada bidang suaminya itu. Sengaja. Agar tidak ditanya lebih perihal kenapa ia bisa sesak kemarin

Ustadz Febri mengusap punggung Rani. "Iya besok kita pulang ya"

Rani menggeleng. Kepalanya masih setia bersandar

"Izin coba sama ustadzah Salsa"

Rani mendongak. Matanya membulat. Memelas

"Iya Rani, nanti pulanglah sebentar. Ustadzah mengizinkan" ujar ustadzah Salsa lembut. Tangannya ikut mengelus rambut santri putrinya itu

Beliau paham akan keadaan santrinya. Terlebih kemarin Ilmi menceritakan keadaan Rani akhir-akhir ini. Pun dengan panggilan dari ustadzah Fairuz. Ustadzah Salsa dapat menyimpulkan jika Rani memang sedang tidak baik-baik saja.

"Beneran?" Rani menoleh.

Ustadzah Salsa mengangguk

"Syukron ustadzah" ujar Rani lalu mencium tangan kanan ustadzah pengasuhannya itu

"Febri dijaga itu istrinya" tutur ustadzah Lili

"Pasti ustadzah" jawab ustadz Febri tersenyum menatap istrinya yang baru beranjak dewasa itu

"Yaudah kalo gitu ustadzah mau pergi dulu ya, mau belanja. Malfa, jangan lupa obatnya. Dia belum minum abis sarapan barusan" ustadzah Salsa beranjak dari kursinya. Diikuti ustadzah Lili

"Iya ustadzah"

"Yaudah. Rani cepat sembuh. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Nih feb obatnya" 

"Rani minum dulu ya" -ustadz Febri

Rani mengangguk

"Feb gue siap-siap ke rumah sakit. Nanti kalo lo keluar tolong kunci uks, trus kasih ke adm ya"

"Oke Mal, makasih ya"

Ustadzah Malfa mengangguk. Pandangan di depannya kini sangat menghangatkan hatinya. Febri yang memang sedari dulu sudah menunggu gadisnya itu, sekarang sudah menjadi istrinya. Ia berharap seseorang yang ia cintai bisa hidup bersamanya seperti yang ada di depannya

"Abis ini janji pulang kan?" 

"Iya Rani, mau ke rumah apa rumah nenek?"

Rani tampak berfikir

"Rumah nenek aja ya?" usul ustadz Febri

"Kenapa?"

"Biar kalo berduaan gak ada yang ganggu"

Saranghae UstadziiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang