Saranghae Ustadzii

#9

Dobel Up, hihi

Happy Reading~

and don't forget yeah :0

Seperti biasa selepas sholat subuh berjamaah, seluruh santri akan mengaji bersama. Ya karena libur. Tetap mengaji dengan semuanya di masjid

"ya allah ngantuk banget" keluh Rani. Ia sudah menggelar sajadahnya bersiap merebahkan diri dan tidur

"tidur jam berapa semalem?" tanya Safina

kini jam enam pagi di masjid sedikit hening. Yang semula ramai karena sahutan ratusan santri murojaah, satu persatu tumbang karena mengantuk

"jam duabelas" Rani sempurna berbaring

"kok bisa? kita loh anak konsum udah balik jam sebelas Ran"

"itu tuh ngurusin bayi gede"

Safina tertawa. Ia paham siapa yang dimaksud temennya itu. Hari pertama kerja yang sudah membuat Rani mencak-mencak kesurupan di ruang konsum

"nanti tolong bangunin ya Saf"

Safina mengangguk

"Rani  di panggil ustadz Febri tuh" Yuyun

"iyaa" Rani menjawab malas. Keluar ruangan, menuju ruang utama.

"Rani ada apa sih ama ustadz Febri?"-tanya Caca

"suka kali si ustadznya" jawab Najma asal. Bukan asal, tapi sengaja. Ia macam ibu ibu komplek tukang kompor

Tercetak jelas wajah Caca kesal, dari cara ia mengaduk teh dengan kasar sudah terlihat

Safina yang memahami keadaan menyenggol pelan lengan Najma, perempuan itu hanya terkekeh pelan karena Safina

"ada apa ustadz?"

"minta tolong beliin ustadz makan di kantin"

"ustadz bisa sendiri padahal" cibir Rani

"inget, kamu dihukum Ran"

"iya iya. Apa aja lauknya?" tanya Rani

ustadz Febri mengangguk

Sekitar lima menit Rani membeli makan di kantin. Padahal di hari libur besar seperti ini kantin ramai. Jangan tanya, anak SMP berduit banyak beli ini dan itu. Rani yang cerdik membawa nama ustadz Febri agar memesan tanpa antri

"ustadz adanya telur mata sapi. Sotonya habis diburu sama wali santri"

"telur?"

"iya, antum gak suka ya?"

Ustadz Febri tak menjawab

"yaudah ustadz dimakan. Saya udah rela menerobos antrian loh demi antum"

ustadz Febri tertawa

"iya saya makan"

"mau dibuatin teh ustadz?"

"Ran?"

"iya kenapa?"

"kamu kesambet apa?"

"ya allah ustadz,saya lagi baik ini sama antum"