09. Pizza Mie

143K 12.5K 250
                                    

                    Happy Reading ❤️

Semua teman sekelas Kaila menatapnya tak suka. Mereka tidak suka dengan Kaila karena dekat dengan si monster kutub. Lebih tepatnya, iri. Mereka iri dengan Kaila karena bisa dekat dengan Arzan. Apalagi, saat Arzan dekat dengan Kaila, seketika aura menyeramkan dari dirinya hilang.

Pelangi menatap Kaila sendu. Kaila tersenyum manis ke arahnya. Menyimpan amarah pada sahabatnya sendiri tidak baik, jadi Kaila memutuskan untuk memaafkan kesalahan Pelangi.

"Hai, Pelangi," sapa Kaila ramah.

"H--hai, Kai," balas Pelangi dengan gugup.

Kaila mengernyitkan dahinya. Lalu, tersenyum simpul. "Gue udah maafin lo, Pelangi," ucap Kaila.

"Yaudah, ke kantin, yuk! Gue kangen banget sama mie ayam-nya Mbok'e. Beberapa hari ini kan gue gak masuk," ucap Kaila sembari menarik pergelangan tangan Pelangi.

Pelangi tersenyum tipis. Semakin bersalah karena sikap Kaila. Kaila terlalu baik padanya. Tanpa sadar, air mata menetes di pipi tirusnya. Dengan cepat Pelangi menyekanya. Ia tidak mau merusak momen indah seperti ini.

"Lu tau gak, Kai. Mbok'e kemarin ngeluarin menu terbaru, lho," heboh Pelangi.

"Masa? Menu apaan? Gak bisa dilewatkan, nih. Gue harus coba," jawab Kaila antusias.

"Pizza mie," ucap Pelangi lesu.

"Wah, enak tuh pasti! Masakan Mbok'e kan ter-the best!" Berbeda dengan Pelangi, Kaila sangat antusias karena makanan apapun yang berbahan mie dia suka.

Tiba-tiba Arzan dan kawan-kawan datang. Arzan menatap Pelangi tajam. Pelangi yang mendapatkan tatapan seperti itu, rasanya ingin pergi saja. Sungguh ia tidak ingin berurusan dengan orang seperti Arzan.

"Kak, Mbok'e ngeluarin menu terbaru, lho!" ucap antusias. Tatapan Arzan beralih pada istrinya itu.

"Oh, ya? Apa?" Teman-teman Arzan melongo mendengar ucapan Arzan. Arzan tidak pernah perduli dengan hal-hal sepele seperti itu.

"Pizza mie! Pasti enak banget, deh. Masakan Mbok'e gak pernah mengecewakan pokoknya," seru Kaila senang.

Arzan hanya mangut-mangut. Saat pesanan Kaila dan Pelangi datang, mata Arzan langsung melotot. Arzan hendak melarang, namun ia urungkan karena melihat betapa antusiasnya Kaila saat makanan itu datang. Arzan tidak tega melihat kecewanya Kaila kalau nanti makanan itu malah tidak jadi dimakan.

Arzan tersenyum tipis, hampir tidak terlihat kala melihat Kaila makan mie ayam dengan lahapnya. Pizza mie yang ada di depan istrinya itu pun mengalihkan perhatiannya. Makanan itu tampak menggiurkan.

"Kakak mau?" tanya Kaila.

"Eh?"

***
Kaila terbangun dari tidurnya. Ia tidak melihat Arzan di sampingnya, jadi ia memutuskan untuk mencari Arzan di bawah. Di ruang tamu tidak ada, di ruang kerjanya juga tidak ada. Kaila pun menuju ke dapur, meskipun dia ragu.

Benar saja. Arzan sedang berkutat dengan mangkuk dan sendok. Bukan makan, melainkan sedang mengaduk sesuatu. Hal itu membuat Kaila mengernyitkan keningnya. Tumben sekali Arzan masak. Dan yang membuat Kaila bingung, ia melihat banyak bungkus mie instan yang berserakan di meja makan.

"Kakak masak apa?" tanya Kaila penasaran.

PRANG!

"Kaila?"

"E--itu a--aku ma---"

"Kakak mau bikin pizza mie? Wah, aku juga mau!" Kaila sangat senang ketika sadar jika Arzan akan membuat pizza mie.

Kaila menyipitkan matanya. Tadi siang suaminya itu menolak tawarannya kala ia menawarkan pizza mie. Arzan juga bilang jika dia tidak suka pizza mie. Lalu, sekarang?

"Kakak kan gak suka pizza mie."


                               ***
Jangan lupa vote and comment!

KAILA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang