Happy Reading ❤️
Isi dari paper bag pemberian dari orang misterius itu sudah dikeluarkan. Isinya dua batang coklat dan buket bunga mawar kecil. Tak hanya itu, di dalamnya juga terdapat kertas kecil yang saat ini sedang Kaila pegang. Yang bertuliskan for Kaila disertai bentuk hati.
Di lain tempat, Arzan sedang menghadang dan menggertak siswi yang tadi memberikan paper bag untuk Kaila. Terlihat siswi itu bergetar ketakutan. Siapa yang berani ketika berhadapan dengan pria yang sering dijuluki 'Monster Kutub' itu?
"SIAPA YANG NGASIH PAPER BAG ITU?" Yuda menahan lengan Arzan.
"A--aku g--gak t--au, K--k--kak," jawab siswi itu terbata-bata.
Tangan Arzan melayang, hendak memukul siswi yang bername tag Ressa Arlena .Z. itu. Namun, Yuda menahannya dengan cepat. Gila saja Arzan memukul seorang perempuan.
"Tahan! Jangan sampai lo berbuat kasar sama dia. Dia cewek, Bro! Lo mau dikatain pengecut?" ucap Yuda menasehati.
"JAWAB!" gertak Arzan.
Tak mau semakin membuat masalah dengan Monster Kutub, Ressa pun akhirnya buka suara. Ia tak mau mengorbankan nyawanya hanya untuk melindungi orang misterius yang notabenenya teman dekatnya.
"F---Fandi, Kak," jawab Ressa.
Setelah mendengar jawaban dari Ressa, Arzan pun bergegas pergi. Membuat gadis itu menghela napas lega. Tak lama kemudian, mukanya berubah menjadi panik. Temannya sedang dalam bahaya. Tak mau sesuatu terjadi pada Fandi, Ressa pun punya ide untuk menyelamatkan Fandi dari Monster Kutub.
***
Kelas XI IPS-1 kini riuh karena kedatangan Monster Kutub sekolahnya. Apalagi, Arzan langsung mengahajar Fandi habis-habisan. Tak ada yang berani menghentikan perkelahian itu. Mereka takut oleh resiko yang akan mereka terima kalau saja mereka berani menghentikan aksi Arzan.Bugh!
"KENAPA LO NGASIH PAPER BAG ITU KE CEWEK GUE?" Fandi yang sudah tak berdaya pun hanya diam saja.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Pukulan demi pukulan Arzan layangkan lagi agar Fandi buka suara. Ia menghiraukan teriakan dari Yuda yang memintanya untuk berhenti memukuli Fandi. Hal itu tidak akan dia lakukan sebelum Fandi menjawabnya.
Bugh!
"Jawab atau mati?" desis Arzan.
"Zan, udah. Anak orang bisa mati," ucap Yuda berusaha menarik Arzan. Namun, cowok itu malah hampir kejengkang saat Arzan mendorongnya.
"BIARIN DIA MATI!"
Bugh!
"Ampun, Zan. Gue bakal jawab. Jangan pukuli gue lagi," lirih Fandi yang sudah tidak kuat lagi untuk bangkit.
Arzan menegakkan tubuhnya. Dengan santainya, ia duduk di salah satu meja dan menunggu Fandi berbicara. Fandi mengatur napasnya. Menatap Arzan sendu.
"Gue suka Kaila udah lama," ungkap Fandi dengan suara lemas.
Arzan berdiri dan bersiap akan memukul Fandi kembali. Tangannya yang mengepal sudah melayang ke udara. Namun---
"KAK ARZAN!"
***
"KAILA!"Kaila menoleh ke belakang. Ia melihat Ressa sedang berlari menghampirinya. Lalu, mengatur napasnya. Ressa menatap Kaila panik. Ia sungguh tak mau terjadi apa-apa dengan Fandi. Tapi, ini juga salah Fandi yang nekat memberikan paper bag itu pada Kaila yang jelas-jelas sudah memiliki pawang. Apalagi, pawangnya sang Monster Kutub.
"Cowok lo, bakal ngehajar si Fandi," ucap Ressa dengan napas yang tersengal-sengal.
"APA?" Kaila kaget dengan apa yang diucapkan oleh Ressa. Suaminya akan menghajar orang? Kaila tidak paham dengan pikiran Arzan. Cowok itu sangat gegabah.
"Jadi, si Fandi pelakunya?" tanya Adenito. Ressa hanya mengangguk.
"Ayo, Kai," ajak Ressa sembari menarik pergelangan tangan Kaila.
Ressa dan Kaila langsung beranjak pergi. Yang tersisa di situ sekarang cuma Andenito, Agra, Bara, dan Pelangi. Tapi, tak lama kemudian Agra dan Adenito beranjak pergi.
Kaila mendengar jelas suara pukulan dari kelas IPS-1. Kaila juga mendengar ungkapan Fandi yang menyukai dirinya sejak lama. Kaila langsung bergegas masuk ke dalam kelas. Menghentikan aksi Arzan yang semakin gila.
"KAK ARZAN!"
Tubuh Arzan terpaku mendengar teriakan istrinya. Tidak. Dia tidak mau sampai Kaila melihatnya memukul Fandi. Dia tidak mau membuat Kaila membencinya.
"Kak Arzan jahat!"
"Aku kecewa sama Kakak!"
Deg!
***
Jangan lupa vote and comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
KAILA (On Going)
Teen FictionBagaimanakah jika seorang gadis yang masih sangat muda dan masih duduk di bangku SMA hamil? Apalagi, hamil dengan pria yang selama ini sangat ia takuti. Bukan hanya dia saja yang takut, bahkan seluruh warga sekolah pun juga takut padanya. Dia adalah...