Happy Reading ❤️
Suara riuh dari kelas XI IPA-3 terdengar sampai di ruang guru. Para guru yang sedang mengadakan rapat pun jadi terganggu. Hingga, Arzan dan Yuda lewat di depan ruang guru dan jadilah mereka berdua yang disuruh guru untuk memberi peringatan adek kelasnya. Sekalian diberi tugas agar mereka tak kembali ribut.
Arzan hendak menolak, namun saat mendengar guru menyebut kelas sebelas IPA-3, Arzan langsung menerimanya. Mengingat itu adalah kelas istrinya---Kaila. Mumpung jam kosong, mencuri waktu untuk berduaan tak apa, kan?
"DIEM SEMUA!" teriak Yuda, dan bravo! Semuanya terdiam, termasuk Kaila yang sedang asyik ghibah dengan Pelangi.
Tidak hanya Pelangi, sih. Ada teman-temannya yang ikut mendengarkan. Kalau para ciwi-ciwi pada ghibah, udahlah gak ingat waktu. Apalagi, ghibahin idol mereka. Asal kalian tau, Kaila juga penggemar grup boyband asal Korea Selatan---NCT.
"Nah, gitu dong diem. Nih, kalian ada tugas. Kerjain yang bener, nyontek gakpapa, asalkan kagak ribut," ucap Yuda sembari membagikan selembar kertas putih yang mereka yakini itu adalah tugas yang Yuda maksud.
Mereka semua duduk di bangkunya masing-masing. Tugasnya tidak terlalu banyak. Hanya tugas pilihan ganda yang berjumlah 30 soal. Oh, ya, saat ini mereka jadwalnya pelajaran Kimia.
"Yok, Zan! Cabut!" Arzan menggeleng dan mengisyaratkan pada Yuda bahwa dirinya masih ingin di sini. Yuda mengerti, lalu keluar dari kelas.
"Ngapain tadi di bawah? Lantainya kotor. Lain kali, di kursi aja duduknya," omel Arzan.
"Iya," jawab Kaila malas.
"OMG! KANG KOPI DEMAGE-NYA BUKAN MAIN!" Sontak, Kaila langsung beranjak menghampiri Riri dan meninggalkan Arzan sendiri.
"Mana? Mana? OMAYGAT! AURAT, CAS, AURAT!" teriak Kaila heboh.
Arzan yang mendengar itu menggeram emosi. Bisa-bisanya Kaila memuji cowok lain di depannya. Pria itu menyusul istrinya yang heboh sendiri. Lalu---
PRAK!
"Hp gue," lirih Riri sambil menatap ponselnya yang sudah hancur karena dibanting oleh Arzan.
"Riri, maafin Kak Arzan, ya? Pasti nanti diganti sama dia kok," ucap Kaila sembari mengusap punggung Riri.
"Tapi, Kai ... di situ ada banyak banget fotonya Jaemin, Jeno, Lucas, sama Mark! Kai, gue maunya hp itu," rengek Riri sembari menatap Kaila melas.
"Kakak gimana, sih! Masa ponselnya Riri dibanting!" omel Kaila. Yang diomelin pun hanya diam saja sembari memakan bekal milik Niko. Niko yang dijuluki cowok cupu pun hanya diam saja.
"Ih, Kakak!" kesal Kaila dengan mengurucutkan bibirnya.
***
Sore harinya. Sepasang suami-istri muda itu sudah berada di rumah. Arzan yang duduk santai di sofa sembari menonton televisi, dan Kaila yang duduk di sebelahnya. Masih dengan wajah cemberutnya. Arzan tak berniat membujuk istrinya itu. Ia yakin, jika Kaila menginginkan sesuatu, pasti akan merengek sendiri.Benar saja!
"Kakak, pengen itu," rengek Kaila sembari menunjuk brownies yang ada di iklan.
"Hm."
"Kakak!" Kaila semakin merengek saat Arzan tak mempedulikan dirinya.
"Cium dulu," ucap Arzan datar.
Kaila menghela napas pendek, lalu menuruti permintaan suaminya. Pipinya bersemu merah. Kaila membuang muka, membuat Arzan terkekeh geli. Sepertinya, Kaila masih canggung.
Arzan bergegas menyambar kunci mobil, tapi belum sampai melangkahkan kaki. Kaila menahan pergelangan tangan Arzan. Arzan mengernyitkan dahinya. Jangan sampai Kaila memintanya untuk menyuruh Rafael lagi. Karena pria itu sedang tidak bisa diganggu saat ini.
"Kakak yang bikin brownies itu!"
GLEK!
GORENG TELUR SAJA GOSONG!
***
Jangan lupa vote and comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
KAILA (On Going)
Teen FictionBagaimanakah jika seorang gadis yang masih sangat muda dan masih duduk di bangku SMA hamil? Apalagi, hamil dengan pria yang selama ini sangat ia takuti. Bukan hanya dia saja yang takut, bahkan seluruh warga sekolah pun juga takut padanya. Dia adalah...