Day 36

47 6 0
                                    

Keesokan harinya Alya menjalankan aktifitasnya seperti biasa, semalam ia sudah mendapat pesan dari Galang kalau dirinya sudah sampai di Australia dengan selamat.

Kini Alya selalu berangkat bersama dengan Adam, begitu juga dengan pulang. Semenjak Galang tidak ada, keduanya semakin terlihat dekat dan selalu bersama.

Namun walaupun kini keduanya sudah dekat, tapi kadang Alya masih suka bersikap dingin kepada Adam seperti dulu, karena Alya masih menganggapnya saingan di sekolah.

"Coba dong Adam maju kedepan untuk menjelaskan" perintah guru mapel.

*mapel : mata pelajaran*

Mendengar perintah itu Alya memutarkan bolanya dan tak ingin melihat Adam yang kini sedang menjelaskan di depan.

"Wah, kamu mau masuk tim debat gak?" Ajak guru itu.

"Ck, bisa banget si ibu mancingnya" sindir Ririn membisik.

"Namanya juga usaha" jawab Rama.

Alya berdiri dan izin untuk ke toilet, lagi-lagi ia merasakan kecemburuan terhadap orang yang memiliki nilai lebih tinggi darinya.

"Hais!" Alya membasuh wajahnya di wastafel.

Tapi anehnya ketika sudah keluar dari area sekolah rasa kesalnya terhadap Adam menghilang begitu saja.

"Tadi di sekolah muka lo bete banget kayaknya" tanya Adam.

"Hah? Perasaan lo aja kali" jawab Alya.

Adam melajukan motornya dengan kecepatan penuh, dan membawanya ke toko ice cream langganannya bersama Galang.

Ia ingat perkataan Galang, "kalau dia moodnya jelek atau lagi sedih ajak aja ke toko ice cream yang ada di jalan itu".

Adam selalu mengingat perkataan Galang yang akan membuat mood Alya kembali.

"Loh, kok?" Bingung Alya.

"Gue haus, lo mau rasa apa?" Tanya Adam.

"Coklat campur red velvet" ujar Alya seketika mengingat seseorang.

Sambil menunggu Alya membuka ponselnya dan mengirim kabar kepada Galang kalau kini ia sedang berada di toko ice cream langganan mereka.

Beberapa saat kemudian Adam kembali dengan dua ice cream di tangannya.

"Tau gak, rata-rata cowok itu kurang suka sama ice cream loh" ujar Alya.

"Emang iya? Kalo gue sih penyuka semua makanan" ujar Adam.

"Ya, lo kan rakun" umpat Alya.

"Eh rakus maksudnya" lanjutnya sambil tertawa.

"Ye, sialan" Adam ikut tertawa dan melihat sepertinya memang benar kata Galang, moodnya langsung berubah 360°.

Sesampainya di rumah seperti biasa Alya selalu menghabiskan waktunya untuk mengobrol ataupun hanya sekedar saling mengirimkan pesan dengan Galang sampai tertidur.

Karena perbedaan waktu 4 jam lamanya, jadi terkadang Galang sudah tidur duluan.

babe

Liat, siapa yang nyolong tempat tidur akuu!

Liat, siapa yang nyolong tempat tidur akuu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Twins Friend-zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang