Masalah gue di mulai dari kelas 5 Sekolah Dasar. Saat kedatangan anak pindahan itu, semua kehidupan gue berubah.
"Anak-anak sekarang kalian kedatangan teman baru" ujar wali kelas.
Dia masuk dengan wajah sok gantengnya dan itu membuat gue mual, benar-benar mual.
"Perkenalkan nama saya-
Hoekkk, "Ibu, saya izin toilet ya" ujar gue langsung berlalu.
"Kamu gak apa nak?" Tanya wali kelas saat gue berlari dan tak sempat menjawabnya.
Akhirnya gue memutuskan untuk pergi ke UKS karna tiba-tiba meriang gitu.
Dan sampai akhirnya pembagian raport kenaikan kelas, gue gak tau nama tuh cowok siapa, karna gue gak pernah ngajak dia ngobrol ataupun bersapa.
"Untuk tahun ini, peringkat pertama di raih oleh-
Dengan percaya diri gue merapihkan baju untuk naik ke atas panggung pertama, tapi...
"Selamat untuk ADAM REVINDRA"
Di dalem hati gue bertanya, "Siapa Adam? Kok bisa? Kenapa bukan gue?".
Yang bernama Adam itu naik ke atas panggung dan ternyata dia adalah si anak baru itu, dan gue? Kenapa bisa jadi yang kedua?
Gue naik panggung tapi kali ini bukan jadi yang pertama melainkan yang kedua.
Saat melihat dia di kasih piala, mata gue tiba-tiba perih dan berair, gue gak kuat melihat piala yang seharusnya buat gue malah di ambil sama Adam.
Setelah menerima penghargaan gue langsung lari ke arah bunda dan mengumpat di balik tubuhnya.
"Udah-udah yang penting kamu udah berusaha" ujar bunda sambil mengusap tangan gue yang melingkar di pinggangnya.
"Kenapa cantik? Kok nangis?" Tanya seorang yang tadi sedang mengobrol dengan bunda.
"Haha, namanya Alya, dia emang gitu kalau gak puas sama hasilnya sendiri bakalan nangis, cemburu soalnya" ujar bunda.
"Wah, kebalikannya dong sama anak saya, dia malah bodo amat sama hasilnya" jawabnya.
Dan tak lama anaknya datang, "Mah, ini" ujar anaknya sambil menyodorkan piala yang ia dapat.
Gue mengintip dan benar saja anak itu lagi, dan kenapa bunda malah bicara sama mamahnya?
"Bunda ayo pulang" ajak gue sebal melihat anak itu.
"Dia anak kamu?" Tanya bunda memperpanjang obrolan.
"Iya, ayo salim sama tantenya" perintah mamahnya.
"Hallo tante, namaku Adam. Aku belum lama pindahan disini, oh iya aku sekelas juga sama anak tante" ujarnya sambil mengintip gue.
"Semoga kalian bisa berteman dengan baik ya" ujar bunda yang seperti terdengar sengaja padahal ia tau masalahnya.
"Bunda, ayo pulang" gue meninggalkan bunda.
"Saya duluan ya, assalamualaikum" ujar bunda berpamit.
Gue gak sengaja melirik ke belakang dan benar saja anak cowok itu ngeliatin gue sambil tertawa.
"Dasar cowok nyebelin!" Umpat gue.
Setelah lulus dari sekolah dasar, gue mendaftar ke SMP Negeri favorit yang ada di Bandung. Karna pengumuman hasilnya online, jadi gue gak tau siapa aja yang masuk kesana.
Dua minggu kemudian sekolah masuk, dan gue berstatus menjadi anak baru di sekolah itu.
Saat masa-masa mpls, seluruh anak baru di bagi pergugus untuk pengarahan mpls selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Teen Fiction"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...