Day 24

82 8 0
                                        

Sejak hari itu, Alya dan Adam kini tak pernah terlihat bersama lagi. Seperti ada sebuah tembok besar yang di bangun diantara keduanya.

Saat berpapasan pun keduanya tidak bertegur sapa atau melemparkan kata-kata seperti dulu lagi.

Dingin rasanya saat berdekatan dengan keduanya, itulah yang dirasakan oleh Ririn saat ini.

Alya sudah cerita semuanya ke Ririn dan Ririn paham dengan situasi saat ini. Mereka bertemu hanya saat mengerjakan tugas kelompok, selebihnya ya gak ada pembicaraan lagi.

Tapi anehnya, Bela tak henti untuk terus menganggunya.

Permainan basket pun di mulai, kini tim Alya harus melawan tim Bela. Kenapa harus jadi lawan sih?

Bola pertama di lempar dan dengan cepat Ririn mengambil bolanya dan mengribblenya menuju ring lawan.

Three point di dapatkan oleh tim Alya, dan benar kata Kinan. Bela bukan type orang yang mau kalah, ia akan menggunakan semua cara untuk menang.

Ia mulai melakukan kecurangan, mulai dari menyelengkat, mendorong, membody dengan sangat kuat.

Tim Alya di bantai habis, sampai pada babak akhir dengan sengaja ia melempar bola ke arah wajah Alya.

"Oh shit! Alya!" Ujarnya berpura-pura.

Alya langsung jatuh pingsan.

"LO PASTI SENGAJA KAN!" kesal Ririn.

"Gue gak sengaja, lagian gue juga gak liat dia kalau ada di deket ring" ujarnya beralasan.

Galang membawa Alya ke UKS, terlihat wajah Alya yang memerah dan sedikit baret.

Karna ini udah di luar jam KBM, jadi penjaga UKS sudah pulang dan dengan cepat Galang mengambil ice batu lalu mengompres wajah Alya.

"Ng, aw" Alya memegang pipinya.

"Lo udah sadar?" Tanya Galang.

"Muka gue terasa perih, mata gue juga jadi berair" ujar Alya.

"Gue kompres pelan-pelan kok, terus mata lo jangan di paksa buat melek, diemin aja dulu" ujar Galang.

"Kakak, balik aja ke lapangan. Gue bisa sendiri kok" ujar Alya.

"Gue temenin" jawab Galang.

"Tapi kak-

"Gue temenin" ujarnya lagi.

"Makasih kak" ujar Alya.

Setelah merasa cukup, mereka kembali ke lapangan. Pelatih sudah memberi pengumuman kalau Bela akan di skors dari eskul basket.

Bela pergi ke ruang ganti dengan marah. Alya melihat tatapan tajam untuk dirinya.

"Kita akhiri latihan hari ini dengan tepuk tangan" ujar pelatih membubarkan.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Ririn.

"Its okey, tadi udah di kompres sama kak Galang" ujar Alya.

"Kok lo jadi uwu sama kak Galang sih? Buruan jadian deh, gua dukung" rayu Ririn.

"Ihh apaan sih" pipi Alya merona.

Mereka pergi untuk ganti baju, masih ada Bela disana dengan wajah marah.

"Gara-gara lo gue kena skors!"

Bela menyerang Alya dengan mencekik lehernya. "Bangsat!" Umpatnya.

Alya memberontak dengan memukul-mukul lengan Bela. Suasana ruang ganti berubah menjadi mencekam.

"BELA!" Teriak Kinan.

Twins Friend-zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang