"Aduh kok gue cegukkan ya?" Gumam Adam.
Sepulang sekolah Adam langsung menjenguk Alya sendirian.
"Assalamualaikum" salam Adam dan mencium punggung tangan Cintia.
"Kebetulan banget, bunda laper nitip Alya sebentar ya" ujarnya lalu pergi.
Bunda? Adam tersenyum mendengar itu.
Terlihat Alya yang sedang tidur sambil mendekap boneka ice bearnya, dengan wajah yang terlihat lelah dan lesu.
Adam duduk di samping ranjang Alya, ia menempelkan tangannya di kening Alya yang masih terasa panas.
"Cepet sembuh" ujar Adam sambil mengelus pipi Alya.
Enggg, Alya tersenyum dalam keadaan tidur.
"Anjirrrr, ah sial" ujar Adam seperti salah tingkah.
Melihat Alya yang tersenyum seperti itu membuat Adam salah tingkah, rasanya seperti ingin-
"Astagfirullah, maafin gue Ay gak akan kok tanpa izin dari lo" ujar Adam.
"Izin apa?" Tanya Alya setengah sadar.
whoaah, Adam membulatkan matanya karena kaget.
"Kaget gue" umpat Adam.
"Lebay lo" Alya membuka matanya.
"Sejak kapan lo disini?" Tanya Alya mengubah posisinya menjadi setengah duduk.
"Baru, bunda lo lagi keluar buat makan" ujar Adam.
"Hmm, makasih" ujar Alya.
"Santai aja kali" Adam mengacak-acak rambut Alya.
"HEH!" Amuk Alya.
Adam tertawa gemas melihat wajah kesal Alya.
"Udah pulang lo sana" usir Alya.
"Gue kesini disuruh bunda, katanya lo ngigo manggil nama gue" ujar Adam.
"Ih halu lo" Alya mencoba mengikat rambutnya namun tak bisa, karena tangan kanannya ada infusan.
"Ah lo sih, jadi susah kan" dumel Alya.
Adam langsung mengambil ikat rambut milik Alya dan mencoba mengikatkan rambutnya.
Alhasil rambutnya tercepol sangat tinggi.
"Dam, lo mah gak kira-kira nguncirnya" ujar Alya.
"Ye, terimakasih lo udah gue kuncirin" ujar Adam kembali duduk.
"Belajar apa tadi?" Tanya Alya.
"Dih, masih aja mikirin pelajaran" ujar Adam.
"Nanti gue gak bisa ngalahin lo" ujar Alya.
"Udah lah, Ay. Apa perlu gue mundur biar lo bisa maju?" Tanya Adam.
"Gak perlu."
"Ya udah, cepet sembuh makanya. Jangan terlalu mikirin pelajaran lah, kesian otak lo" ujar Adam mencubit pipi Alya.
"Adam! Gue tampol lo!" Kesal Alya.
"Haha, mau dong" ledek Adam.
"Awas lo ya nanti kalo gue udah sehat gue bales!" Ujar Alya dengan penuh dendam.
"Kenapa si Ay, baik dikit sama gue gak bisa apa?" Tanya Adam.
"Gak bisa dan gak mau!" Kesalnya.
"Jika kau tak mau kan ku buat kamu kamu" ujar Adam sambil tersenyum menggoda.
"Astaga, mual gue dengernya" ledek Alya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Fiksi Remaja"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...