TINNN.
Satria membunyikan klakson motornya, ia menunggu di luar gerbang.
Saat Alya berjalan menuju Satria, ia lagi-lagi mendengar seseorang membicarakannya.
Gila banyak banget tag-annya.
Ya gimana gak kedengeran, ia berbicara saat melewati Alya.
"Hoi, kok murung gitu sih?" Tanya Satria.
"Gak enak badan bang" jawab Alya.
"Aduh, kamu sih keras banget belajarnya, mau abang anterin beli obat?" Tanya Satria.
"Gak usah, langsung pulang aja bang."
Alya memakai helm dan langsung naik ke motor Satria. Alya memeluk Satria dan menyender di punggungnya.
"Kenapa sih dek?" Tanya Satria.
"Apaan gak denger" tanya Alya balik dengan suara agak keras.
"Buset, pas banget kuping" ujar Satria.
"Apaan sih? Udah tau kalo di motor aku jadi budeg" ujar Alya.
"EMANG BUDEG KALI" umpat Satria dengan keras dan mendapat pukulan dari Alya.
Sesampainya di rumah, kebetulan banget ada tetangga yang bertamu.
"Assalamualaikum" salam Alya.
"Eh udah pulang?" Kaget Cintia.
Alya mencium tangan bundanya dan juga kepada tamu.
"Ih, si Adam mah boro-boro pulang tepat waktu gini" sebal ibu Adam, yang bernama Intan.
Tenyata nyokap Adam dan kakaknya.
"Eh si Adam yang dulu anak pindahan bukan, Ya?" Tanya Cintia.
"Hmmm" jawan Alya dengan malas.
"Haha, gak nyangka ya bisa satu sekolah lagi" ujar Intan.
Satria baru masuk setelah mengurus motornya.
"Assalamualaikum" salam Satria.
"Eh ada tamu" ujar Satria.
"Baru liat euy, orang baru lain?" Tanya Satria.
"Iya, baru pindah beberapa hari yang lalu"
"Aku izin ke kamar ya" ujar Alya.
"Aku juga ya" Satria mengejar Alya.
"Ih resep pisan liatnya, nih anak saya sama adiknya gak pernah akur, pusing saya" jelas Intan sambil melirik anaknya.
"Ih ma, gak gitu" ujar Balqis yang tak lain adalah kakak Adam.
Terdengar dari luar suara motor Adam yang baru sampai rumah.
"Si Adam tuh baru pulang, kita pamit ya bu. Makasih loh hidangannya, lain kali gantian dong main ke rumah" ujar Intan.
"Iya bu, sama-sama. Gampang lah itu mah, tinggal nyebrang aja, hehe" Cintia mengantar keduanya sampai depan pintu.
Intan dan Balqis keluar dari rumah Alya dan kembali ke rumahnya.
"Loh, kalian ngapain keluar dari rumah si Alya?" Tanya Adam.
"Kepo lo!" Sahut Balqis.
"Dih gaya" Adam langsung melempar tasnya tepat di depan wajah Balqis.
"Songong lu!" Balqis menabok wajah Adam dengan tasnya.
"Tuh kan, baru mama bilang tadi, au deh ah" Intan meninggalkan kedua anaknya di teras rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Teen Fiction"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...