Hari pertama adalah hari dimana seluruh murid masih rajin berangkat pagi, membuat angkot penuh dan macet tentunya.
"Alya ya?" Tanya seorang cewek yang satu angkot sama Alya.
"Eh iya?" Jawab Alya bingung.
"Lo pasti gak kenal gue kan, kenalin gue Ririn Damayanti, lo bisa manggil gue Ririn, Rin, Damay, Maya, terserah lo. Dan gue bakal jadi temen sebangku lo" jelasnya dengan ramah.
"Kita sekelas?" Tanya Alya masih ragu.
"Apalah dayaku hanya sebatas upil yang menyempil" jawabnya dengan nada sendu.
"Haha, oke-oke. Sebelumnya kenalin gue Alya" memperkenalkan diri.
"Oh my god! Gue udah tau lo duluan tadi, kemana aja bambang" Ririn gemas dengan Alya.
"Haha, maaf ya"
Tak kerasa selama mengobrol dengan teman baru tiba-tiba sampai di sekolah.
"Selamat pagi pak" salam Alya dan Ririn ke satpam.
"Pagi neng" jawabnya.
Keduanya berjalan bersama menuju kelas, dan you know yang paling menyebalkan saat masuk ke kelas adalah dia.
"Awas"
Dia yang tak lain adalah Adam, pagi-pagi udah mau ngajak ribut.
"Aduh, bisa kali jalan pelan-pelan" ujar Alya sebal.
"Gue udah pelan, lo-nya aja lama kek siput" ujarnya meletakkan tas di meja yang ingin di tempatin Alya.
"Eh tempat-
"Al, disini aja" ujar Ririn.
Alya dan Ririn duduk bersebelahan dengan Adam. Bel masuk pun berbunyi, hari ini adalah pembagian struktur kelas.
Btw for your information Alya dan Adam berada di kelas IPA 2.
"Jadi sistemnya vote atau ibu tunjuk langsung?" Tanya walas.
"Tunjuk aja deh" jawabnya sendiri.
"Vote aja bu" celetuk Adam.
"Oh ya sudah kalau begitu, kamu kandidat pertama."
Pemilihan ketua kelas berlangsung selama lima belas menit, dan sisanya di pilih akan menjadi wakil, karna kandidatnya cowok semua, walas memilih acak cewek yang ada di kelas.
"Neng, kamu jadi sekretaris ya, dan yang di belakang situ jadi bendahara" ujarnya dengan mudah.
"Loh bu, kok saya?" Kejut Alya.
"Ibu tau wajah-wajah mantan sekretaris pas di menengah pertama" ujarnya.
"Ririn aja deh bu" pinta Alya.
"Ih kok jadi aku, gak bu, udah ketok palu aja biar sah" jawab Ririn.
"Ya silakan yang terpilih maju kedepan"
Dengan sangat terpaksa Alya maju kedepan dan bersampingan dengan Adam yang menjadi ketua kelas.
"Pas banget ya" ujar Adam dengan tatapan jahil.
"Bu, saya mau tanya dan ini bisa di jadiin peraturan" ujar Alya.
"Apa itu neng?" Tanyanya.
"Nama saya Alya bu, saya mau tanya kalau ada perintah dari guru, yang harus ngelaksanain itu ketua kelas kan ya?" Tanya Alya melirik ke arah Adam.
"Oh iya dong, kan dia yang bertanggung jawab, wakil bekerja hanya saat kalau ketua gak ada, sekretaris dan bendahara juga gitu" jelasnya.
"Baik terimakasih bu" Alya tersenyum penuh kemenangan ke arah Adam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Teen Fiction"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...