Burung berkicau dengan merdu, angin berhembus dengan pelan, mentari mulai menyinari bumi dengan hangatnya.
Alya bersiap untuk pergi ke kampus, menggunakan Almamater yang sangat ia idam-idamkan.
Karena mahasiswa baru, Alya diminta untuk membawa topi petani/caping dan menguncir rambutnya dengan beberapa pita.
"Selamat pagi, bu" sapa Alya kepada pemilik kostan yang ia tempati.
"Wah, hari pertama masuk ya, dek" ujarnya dengan logat jawa.
"Iya bu, saya pamit berangkat dulu ya. Assalamualaikum."
Alya berjalan keluar, di luar gerbang Alya melihat Adam yang sudah menunggunya.
"Yuk" ajak Alya.
"Selamat pagi, cantik" salamnya.
Hari yang cerah membuat mood Alya naik 1000%.
"Pagi."
Keduanya pun berangkat bersama menuju kampus, karena jarak kostan dan kampus tidak terlalu jauh. Jadi hanya memakan waktu beberapa menit saja, ditambah jalanan yang langgeng dan hanya ada beberapa lampu merah.
Sesampainya di kampus, betapa excitednya Alya saat menuruni motor Adam.
"Di lepas dulu dong" ujar Adam dengan lembut sambil membukakan helm yang dipakai Alya.
"Makasih" ujar Alya dengan sumringah.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kini hari pertama masuk sekolah bersama Alya sudah tak ada pertikaian lagi.
"Kalian kembar ya?" Tanya seseorang dari belakang.
Alya dan Adam pun saling menatap, teringat masalalu yang membuat mereka tertawa.
Kalau diingat-ingat kejadian hari ini sama seperti kejadian tiga tahun yang lalu. Dimana seseorang bertanya kepada mereka di depan gerbang utama sekolah.
Adam dan Alya yang saat itu bisa dibilang masih musuhan menjawab dengan sinis dan menolak keras setiap ada yang bilang mereka kembar.
Namun berbeda dengan sekarang, Adam senang kalau ada yang bilang ia kembar dengan Alya.
"Iya kita kembar" jawab Adam kini tanpa ragu sambil merangkul Alya.
"Ih ngaku-ngaku! Jangan percaya" sahut Alya.
Mereka pun masuk dan berkumpul dilapangan, kegiatan Ospek pun dimulai.
Karena Adam dan Alya berbeda fakultas jadi selama masa Ospek keduanya berpisah dan bertemu kembali saat sudah pulang.
Masa Ospek berlangsung selama 5 hari, dan selama itu pula mereka bertemu hanya saat berangkat dan pulang.
"Adammm, capek banget deh" keluh Alya sambil menyender di punggung Adam saat di motor.
"Haha, sabar ya cantik. 2 hari lagi kok, abis itu ya makin capek lagi" jawab Adam sambil tertawa.
"Haha iya bener juga."
Kini setiap pulang mereka selalu menyempatkan untuk makan bersama terlebih dahulu sebelum Adam mengantar Alya sampai ke rumah.
"Dam, kosan lo boleh ada cewek gak sih?" Tanya Alya.
"Kenapa emangnya? Kayaknya sih boleh tapi ya di ruang tamu palingan" ujar Adam.
"Gue main boleh kali ya?" Tanya Alya.
"NGAPAIN AMJIR!" Kaget Adam sampai keselek.
"Ya biar gak boring aja" jawabnya.
"Gak gak, gak bisa Ay. Kosan gue kan cowok semua, bahaya, jangan deh, kita main keluar aja kalo lo boring. Awas aja lo ya sampe berani-beraninya dateng ke kosan gue sendiri" ancam Adam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Teen Fiction"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...