Matahari mulai menampakkan cahayanya, pelan-pelan menyinari sinar kuningnya ke seluruh penjuru bumi.
Alya keluar dari kamarnya, hari ini adalah weekend alias minggu.
"Alya, bunda boleh minta tolong gak?" Tanya Cintia yang kini sudah di dapur.
"Kenapa bun?" Tanya Alya.
"Tolong ambilin daging pesenan bunda di pasar dong, orangnya gak bisa kesini katanya. Kamu tau kan mang asep?" Jelas Cintia.
"Iya tau kok, emang mau ada apa bun? Gak biasanya masak daging di hari biasa" ujar Alya heran.
"Abang kamu mau pulang, terus mau ngenalin pacarnya katanya. Ya kan bunda harus siap-siap, haha" ujar Cintia sambil memberikan uang.
"Wah, siap halal ini mah bun" girang Alya.
"Udah sana, ajak si Adam aja biar cepet" Suruh Cintia.
Kini Alya berjalan keluar rumah.
"Adammmm" panggil Alya.
"Sebentar neng Alya" ujar ibunya.
"Wih, tau aja" gumam Alya.
Adam keluar dari rumahnya, melihat Alya yang sudah berdiri di depan pagar rumahnya.
"Apaan?" Tanya Adam yang terlihat baru bangun.
"Dih, belum mandi lo ya" tebak Alya.
"Gini-gini juga wangi gue" jawab Adam dengan percaya diri.
"Temenin gue ke pasar yuk" ajak Alya sambil menunjukkan deretan giginya.
"Galang kemana?" Tanya Adam.
"Kesian kalo gue minta dia kesini pagi-pagi" ujar Alya.
"Mau ya?" Tanya Alya lagi.
"Ahh, ngantuk gue" Adam memutar tubuhnya ingin masuk kedalam lagi.
Dengan cepat Alya menarik bajunya, "gue traktir bubur mang ade deh" ujar Alya.
"Bener nih?" Tanya Adam yang langsung tertarik.
Entah kenapa, semenjak Alya berpacaran dengan Galang. Hubungannya dengan Adam malah semakin membaik, berbeda dengan yang dulu. Tak pernah sekalipun Alya menyapanya lebih dulu.
Dan kini mereka berdua pergi ke pasar, Alya langsung menuju tempat mang Asep jualan daging.
"Mang Asep, titipan bunda aya?" Tanya Alya.
"Eh si eneng, aya. Sakedap ya" ujarnya sambil melayani pelanggan lain yang lebih dulu dateng.
"Si bunda kamana?" Tanya mang Asep.
Ia mengambil daging untuk Alya bawa.
"Biasa, sibuk di dapur, hehe" jawab Alya.
"Nih, mamang lebihin" ujarnya sambil memberikan bungkusan dagingnya.
"Ih si mamang, aku cuma bawa uang pas" ujar Alya.
"Teu naon-naon, panglaris" ujar mang Asep tersenyum.
"Nuhun atuh mang."
Setelah membayar Alya kembali bersama dengan Adam.
"Mau ada acara?" Tanya Adam.
"Kepo" jawab Alya.
"Yaudah, balik sendiri aja lo" ancam Adam.
"Ih, aci gitu" jawab Alya.
"Aci lah."
Alya pun memberitahu Adam, dan mereka pun pulang.
"Adam, gue taro daging dulu ya. Abis ini kita beli bubur sesuai janji gue tadi" ujar Alya yang sudah berada di depan pagar rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Teen Fiction"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...