Hari-hari pun berlalu, tahun ajaran baru pun sudah dimulai. Anak-anak baru yang masih menggunakan bawahan biru pun memasuki sekolah.
Dan hari ini juga hari yang spesial bagi Alya, karena umur yang di tunggu-tunggu banyak orang akhirnya tiba juga.
Alya terbangun dari tidurnya, ia langsung membersihkan dirinya dan bersiap untuk berangkat sekolah.
Dengan wajah gembira Alya menghampiri dapur, dan memeluk bundanya.
"Eh ada apa nih?" Tanya Cintia.
"Loh, bunda lupa?" Tanya Alya balik.
"Astaga, iya bunda lupa" Cintia malah meninggalkan Alya.
"Bunda mau kemana?" Tanya Alya.
"Bunda kan mau ada arisan, lupa belanja. Kamu makan sama ayah aja ya, itu udah siap semua" ujarnya terburu-buru.
Alya mengangakan mulutnya, dia tak menyangka bundanya hanya ingat kepada arisannya saja.
"Mungkin nanti inget" gumam Alya sambil menyendok nasi goreng yang sudah di siapkan.
"Pagi sayang" sapa Ayahnya yang baru saja keluar dari kamar untuk ikut sarapan.
"Pagi, Yah" jawab Alya dengan wajah penuh harapan.
Ayahnya tak menghiraukannya dan ikut makan bersama. Setelah menghabiskan setengah makanannya Alya baru menanyakan kepada ayahnya, "ayah juga lupa?" Tanyanya.
"Lupa apa?" Tanya Anhar balik.
"Beneran lupa?" Tanya Alya sekali lagi.
"Apa ya?" Anhar melihat jam tangannya dan seketika seperti mengingat sesuatu.
"Ya ampun-
Wajah Alya seketika berbinar.
"Ayah baru inget mau ada meeting pagi, kamu berangkat sama temen aja ya. Ayah buru-buru" Anhar mencium kening Alya lalu pergi begitu saja.
Alya keluar menuju rumah Adam dengan wajah lesu, padahal ini adalah hari masuk sekolah yang selalu ia tunggu-tunggu.
"Adamm" panggil Alya.
Adam mengeluarkan motornya, "kenape lo?" Tanyanya.
"Dahlah males ngomong gue" ujar Alya langsung naik ke atas motor Adam.
Adam yang tau Alya kenapa hanya senyum-senyum di dalam helmnya. Mereka pun berangkat bersama menuju ke sekolah.
"Eh iya lupa gue kalo bakal banyak anak baru" ujar Adam saat di depan gerbang sekolah.
Mereka mencari-cari parkiran kosong dan setelag dapat Alya turun dari motor Adam.
"Lemes banget lo kayak gak di kasih makan setahun" ujar Adam sambil menyenggol bahunya.
"Lo pasti juga lupa" gumam Alya pelan.
Keduanya berjalan beriringan menuju kelas yang sudah di share di grup kelas.
"Gak kok" jawab Adam.
Seketika Alya langsung menatap Adam dengan penuh semangat.
"Lo sedih kan si Galang bentar lagi mau pergi jauh" jawabnya sambil menepuk-nepuk bahu Alya.
![](https://img.wattpad.com/cover/203174908-288-k873784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Teen Fiction"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...