Day 17

108 9 0
                                    

Hari demi hari berlalu, hampir seminggu Alya berada di rumah sakit, sampai pada akhirnya dokter mengizinkannya pulang.

"Kamu udah boleh pulang."

Saat itu Alya yang mendengarnya langsung menangis karena senang.

Dan kini ia sudah bersiap untuk pergi ke sekolah. Memang bukan Alya namanya kalau tidak semangat berangkat sekolah.

"Gila, udah rapi aja kamu. Nanti abang yang anterin" ujar Satria.

Ya, benar saya saat ini masih pukul 5.30 pagi, tapi Alya sudah rapi dengan perlengkapan sekolahnya.

"Kamu yakin mau masuk hari ini?" Tanya Cintia, bundanya itu masih khawatir dengan keadaan Alya.

"Its okey bun, im fine" ujar Alya meyakinkan.

"Ya udah, nih bekal udah bunda siapin" ujar Cintia sambil menyodorkan kotak bekal.

"Makasih bun."

Beberapa menit kemudian, Satria akhirnya keluar dari kamarnya dan keduanya berangkat untuk pergi sekolah.

"Bunda, nanti aku gak pulang ya. Jangan rindu, berat" ujar Satria.

"Ih dasar, ya udah hati-hati."

Satria melajukan mobilnya menuju sekolah Alya. Hari ini Satria akan kembali ngampus, setelah beberapa hari belakang ia libur.

"Bang aku denger-denger abang mau kerja?" Tanya Alya.

"Iya, mau jadi barista ganteng untuk sementara" ujar Satria dengan percaya diri.

"Idih, ganteng lobang hidung mu" ujar Alya dengan ekspresi mual.

"Dimana emang bang?" Tanya Alya.

"Kepo yaaa" ledek Satria.

"Bodo amat" Alya memalingkan wajahnya.

Tak terasa mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah Alya, "Bang, bagi duit" pintanya.

"Heh, emang tadi bunda gak ngasih?" Tanya Satria.

"Ngga, cuma dikasih bekel ama ongkos pulang" Alya menunjukkan wajah melas.

Satria orang yang loyal, ia tak pernah pelit pada siapapun. Ia merogoh kantung celananya dan mengeluarkan uang lima belas ribu, "Nih, cukup kan?" Tanyanya.

"Lebih dari cukup ini mah, makasih aa ku sayang" rayu Alya.

"Jijik banget" Satria memasang wajah geli.

"Ahaha, ya udah aku pamit ya. Abang hati-hati di jalan, assalamualaikum" salam Alya lalu keluar dari mobil.

Sepertinya ini akan menjadi kejutan untuk temannya karena Alya tak mengabari mereka terlebih dahulu.

Alya berjalan melewati gerbang, tak lupa untuk menyapa satpam yang berjaga, "eh neng Alya, lama gak liat" ujar satpam.

"Iya pak, kemarin-kemarin lagi ada musibah" ujar Alya ramah.

"Alhamdulillah atuh kalo udah gak ada apa-apa" ujarnya sambil menunjukkan deretan gigi.

"Iya pak, saya duluan ya. Assalamualaikum" salamnya lalu pergi.

Alya berjalan melawati pintu demi pintu kelas.

"Eh neng Alya udah sehat" ujar salah satu kakak kelas yang sedang duduk di pinggir koridor.

Alya hanya tersenyum sambil berlalu, ia melangkah masuk kedalam kelasnya, "assalamualaikum" salamnya tiap kali masuk kelas.

"Woi sekretaris udah balik ke kelas" teriak salah satu teman kelasnya.

Twins Friend-zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang