Day 29

65 6 0
                                    

Beberapa hari kemudian Alya mengajak Galang untuk ikut wisuda kakaknya di Jakarta, dan Galang pun mengiyakan ajakan Alya dan keluarganya.

Galang sudah izin ke orang tuanya dan diizinkan, oleh karna itu hari ini ia menginap dirumah Alya dan kebetulan ujian juga sudah selesai.

"Kamu tidur di kamar Satria aja ya" ujar Cintia.

"Di ruang tamu juga gak apa kok, bun" ujar Galang.

"Ih jangan, nanti kedinginan" ujar Cintia.

Ya, seperti kota lain pada umumnya, Bandung sangat dingin saat malam hari, apalagi kalau ditambah hujan.

Setelah mengobrol sampai pada saatnya jam tidur, Alya kembali ke kamarnya dan Galang tidur di kamar Satria sesuai perintah Cintia.

Untuk pertama kalinya ia masuk kedalam kamar Satria, sangat rapi, bersih dan wangi. Meja yang tersusun dengan rapi, hiasan-hiasan monokrom di dinding yang membuat kamarnya menjadi aesthetic.

Galang memutari kamar itu, sampai ia terfokus pada satu foto yang ada meja belajarnya. Foto Satria saat masih kecil bersama dengan Alya yang sedang bermain tanah. Terlihat Alya yang berlumuran tanah dari ujung rambut sampai ujung kakinya dan Satria yang sibuk menaburi tanah tersebut di tubuh adik kecilnya.

Galang tertawa melihat foto itu dan memfoto foto tersebut untuk kenang-kenangan.

"Lucu" gumamnya.

Ternyata gak cuma satu, Satria menyusun foto dirinya dari kecil hingga sekarang bersama Alya di sisi tembok lainnya. Begitu romantis bukan?

"Kesiannya adik gue gak gue perlakuin se spesial ini" gumamnya sambil terharu.

Tiba-tiba notif pesan masuk terdengar.

Moody

Jangan liatin foto aku terus ya!!

Satria yang membaca itu heran, apa Alya sedang mengintip dirinya. Dengan cepat Galang merebahkan dirinya di atas kasur.

Kamu belum tidur?

Aku mau tidur
tapi denger kamu ketawa aku jadi curiga:>

Haha, dasar.
Yaudah tidur, besok berangkat pagi.

Mereka berdua akhirnya tertidur di kamar masing-masing, beruntung sekali Galang.

Sampai keesokan paginya mereka bangun subuh dan langsung bersiap, karna perjalanan menggunakan mobil kemungkinan akan memakan waktu 3 sampai 4 jam atau bisa lebih kalau macet.

Galang dan Anhar menggunakan batik, sedangkan Alya dan Cintia menggunakan kebaya modern.

"Cantik banget anak ayah" ujar Anhar.

Mereka pun berangkat menuju Jakarta, baru setengah perjalanan Alya sudah tertidur menyender di bahu Galang.

"Ya ampun, molor deui" ujar Cintia saat melihat anaknya tertidur.

"Kalo kamu pegel, tempelin aja kepalanya ke jendela" ujar Cintia.

"Nggak kok, bun" ujar Galang.

Kalau seperti ini, Galang sudah terlihat seperti anak mereka sendiri.

Beberapa jam kemudian mereka sampai di kampus Satria dan sudah berjanjian untuk bertemu di parkiran.

"Abang dimana, bun?" Tanya Alya.

Twins Friend-zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang